TEROPONGNEWS.COM, JAYapaura – Anggota Komisi A dan Komisi B DPRD kota Jayapura dari Fraksi PDI Perjuangan Mukri M Hamadi dan Naftali Iek melakukan kunjungan lapangan sekaligus meminta masukan dari warga sekitar yang ada di Kampwolker Kelurahan Yabansai distrik Heram kota Jayapura.
Dalam Kunker yang dilakukan Sabtu, (04/12/2021) itu anggota sekaligus Ketua Fraksi Komisi A DPRD Kota Jayapura,Mukri M Hamadi mengunjungi sejumlah tempat-tempat usaha masyarakat seperti Sanggar Seni Phukow atau dan Pondok Batik Hokuw Faa serta peninjauan jalan dan jembatan yang rusak di wilayah Kamwolker Perumnas Tiga sebelah kali.
Mukri Hamadi mengungkapkan banyak masukan dan masalah yang diungkapkan oleh warga masyarakat terkait dengan aktifitas dan kegiatan-kegiatan postif yang di lakukan, sehingga ini akan menjadi atensi pihaknya untuk membawa aspirasi warga masyarakat di Dewan nantinya.
Menurut Mukri Hamadi ini merupakan potensi-potensi wilayah meski cakupannya kecil tetapi memiliki prospek dalam hal seni tari dan juga pembuatan batik Papua, ini merupakan kemauan masyarakat setempat untuk mau berusaha meningkatkan pendapat dia dengan kemampuan yang dimiliki.
“kunjungan kali ini untuk mengetahui posisi dan kondisi mereka, kita akan membantu lewat kewenangan yang ada untuk bisa mendorong potensi-potensi seperti ini bisa diperhatikan, “ungkap Mukri.
Pihaknya juga mendapat masukan dari pengelola sanggar seni Batik Hokuw Faa, meski telah mendapat perhatian dari pemerintah daerah dengan jumlah potensi karyawan yang dimiliki mampu menembus pasar global di kota Jayapura maupun nasional.
”sebenarnya kebutuhan batik di pasar Indonesia sangat tinggi, bagaimana kita menciptakan pola Industri batik yang lebih modern lebih cepat dipasarkan dan mempunyai pasar yang jelas apa lagi yang mengerjakan adalah orang asli papua, “ tuturnya.
Pihaknya Juga akan mendorong untuk perlindungan Hak Paten dari corak-corak asli Papua dalam upaya pembuatan Hak Paten bagi Batik itu sendiri.
Sedangkan Sanggar Seni Phukow meski baru berusia muda namun pihaknya berupaya untuk membawa sesuai perubahan jaman dalam menjual hasil karya mereka lewat ivent-ivent yang akan di buat, sekaligus mengajak mereka unutk kreatif dalam menciptakan ide-ide baru sesuai perkembangan jaman.
Sementara Mama Blandina Ongge yang juga Ketua Sanggar Pondok Batik Hokuw Faa meski memiliki keterbatasan dengan jumlah karayawan hanya 10 orang dimana kesemuanya Itu adalah mahasiswa dari ISBI Papua tetapi tidak menurunkan semangat mereka dalam membuat batik bagi pelestarian kesenian papua .
Dirinya berharap adanya perhatian serius pemerintah dalam memperhatikan apa yang mereka Lakukan sehingga menjadi kekayaan Intelektual mereka dalam menjaga senin dan tradisi orang Papua Khususnya orang Port Numbay .
Selain meninjau Pondok Batik dan Sanggar Seni, Mukri Hamadi bersama Anggota DPRD Komisi B juga meninjau secara langsung jembatan penghubung Jalan sebelah kali yang rusak akibat di terjang banjir, serta drainase yang rusak di wilayah tersebut.