Berita

Pemuda Minta Peresmian Gereja St. Benediktus di Fef Ditunda

×

Pemuda Minta Peresmian Gereja St. Benediktus di Fef Ditunda

Sebarkan artikel ini
Pemuda Fef, yakni Johanes Apolos Bofra (kanan), Agustinus Bame (Kiri), dan Soly Yesnat (tengah) saat memberikan keterangan pers di Sorong. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Sejumlah pemuda Fef, kabupaten Tambrauw mendesak keuskupan Manokwari – Sorong untuk menanggapi surat yang sudah mereka layangkan sejak dua bulan yang lalu ke pihak keuskupan.

1514
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Tanggal 28 Oktober besok Gereja Katolik yang ada di Fef itu akan diresmikan. Namun yang jadi masalah penamaan pada gereja tersebut tidak mengandung unsur pelaku sejarah. Jadi dua bulan yang lalu kita sudah layangkan surat, namun pihak keuskupan belum menanggapi hingga saat ini,”ujar salah satu pemuda Fef, Johanes Bofra kepada media ini, Sabtu (16/10/2021).

Johanes yang juga didampingi Pemuda Fef lainnya yakni Agustinus Bame, dan Soly Yesnat , menjelaskan bahwa surat yang dilayangkan ke pihak keuskupan Manokwari- Sorong berisi empat poin, diantaranya mendesak pihak keuskupan meninjau Surat Keputusan (SK) tahun 2018 terkait dengan pemberian nama gereja katholik di Fef.

Menurutnya, nama yang diabadikan pada sebuah gereja harus disertai dengan unsur sejarahnya, dan tidak bisa diciptakan begitu saja agar kedepannya tidak memicu masalah baru.

“Ada empat poin pada surat tersebut, diantaranya mendesak Uskup meninjau kembali SK lama yang keluar pada tahun 2018 terkait dengan nama gereja tersebut, dan harus diberi nama berdasarkan sejarah. Padahal, ada orang-orang tua kita yang sudah bawa Agama katholik di Fef, mereka ini yang harus kita abadikan di dalam status gereja. Karena kedepan, sebagai pemuda yang ada di Fef, dan generasi muda yang akan menikmati pembangunan Gereja itu bisa tahu sejarahnya, “terangnya.

Poin kedua, sambung Johanes, pihak keuskupan harus membenahi pelayanan yang ada di Fef, sebab terdapat satu Paroki yang menghimpun lebih dari dua stasi.

“Pelayanan yang ada di Fef kalau kita lihat, ini mati semua. Kita di Fef ita itu satu Parokimenghimpun dua sampai tiga stasi, dan pusat pelayanan Paroki ini seperti jalan tanpa frater. Jadi ini harus ditinjau kembali semuanya, Uskup harus bertanggungjawab bersama dengan umat dalam suatu musyawarah, “ucapnya.

Oleh karena itu, Johanes meminta agar peresmian gereja yang sebelumnya diberi nama gereja katholik St. Benediktus itu ditunda sampai ada kesepakatan bersama antara keuskupan Manokwari-Sorong dengan para pemuda maupun masyarakat yang terlibat.

“Jadi peresmian besok itu kami minta ditunda sampai ada pembicaraan lanjut dengan Uskup tentang keputusan yang ada. Kita tidak batasi prosesnya, tapi tolong hargai orang tua yang sudah berbuat untuk kita. Kalau masih tidak ada tanggapan juga, maka jalan terakhirnya kita akan lakukan pemalangan,”tegasnya.