TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Mangrove Klawalu, kota Sorong, Senin (25/10/20).
Pantuan media ini, kedatangan Sandiaga Uno ke TWA mangrove disambut oleh tokoh masyarakat dan pemilik hak ulayat, serta pejabat pemerintah kota Sorong. Selanjutnya, Sandiaga Uno melakukan penanaman bibit pohon Mangrove.
“Ini saya akan canangkan sebagai salah satu dari kunjungan delegasi yang akan kami perlihatkan di Raja Ampat, tapi mereka harus menanam Mangrove dulu di sini sebagai bagian dari pada gerak cepat dan gerak semua potensi. Totalnya dari 2018 sampai 2022 mencapai Rp45 miliar lebih, “jelas Sandiaga Uno di sela-sela kunjungan.
Dikatakan Sandiaga Uno, pihaknya akan fokus pada pengembangan ekowisata di TWA Mangrove dengan menghadirkan jalur khusus sepeda dan wisata kuliner khas Papua di sekitar TWA.
“Di sini juga selain alam terbuka Mangrove atau bakau, akan ada juga jalur sepeda, ada makanan khasnya seperti papeda, ulat sagu, dan olahan kerupuk dari sagu,” ucapnya.
Menurut Sandiaga Uno, TWA Mangrove Klawalu sangat indah dengan spot fotonya yang instagramable. Tentunya, akan menarik perhatian wisatawan.
Namun sayangnya, kata Sandiaga Uno, keadaan pariwisata dan ekonomi kreatif sedang tidak baik-baik saja karena ada 34 juta masyarakat Indonesia yang kehilangan lapangan pekerjaan karena pandemi COVID-19.
“Untuk di kawasan Indonesia timur khususnya kota Sorong, banyak pariwisata yang akan kita kembangkan. Tadi pak Sekda cerita, sebagai kota yang menjadi pusat dari transportasi pergerakan masyarakat di Papua dan Papua Barat, semua kabupaten-kabupaten ini singgahnya di Sorong. Kalau bisa jangan hanya singgah, tapi juga beli produk lokal disini,”terangnya.
Di akhir wawancara, Sandiaga Uno memberikan apresiasi kepada tokoh masyarakat dalam hal ini pemilik hak ulayat, karena keikhlasan dan kemurahan hatinya mau menyerahkan TWA Mangrove kepada pemerintah kota Sorong.
“Seperti yang kita lihat, Rp 45 miliar sudah dianggarkan untuk taman wisata alam mangrove. Saya memberi apresiasi kepada pemilik hak ulayat karena keikhlasan dan kemurahan hatinya mau menyerahkannya kepada pemerintah kota. Nah, setelah diserahkan baru bisa kita kolaborasikan karena salah satu persyaratan adalah masalah tanah dan aspek hukumnya, semuanya harus jelas,”pungkasnya.