Berita

Pelatihan Berbasis Kompetensi Non Institusional Bantu Tingkatkan Ketrampilan Warga Saoka

×

Pelatihan Berbasis Kompetensi Non Institusional Bantu Tingkatkan Ketrampilan Warga Saoka

Sebarkan artikel ini
Foto bersama usai pembukaan pelatihan Berbasis Kompetensi Non Institusional Kejuruan Bangunan/Sub Kejuruan Furniture terhadap masyarakat di Kelurahan Saoka kota Sorong. Foto Wim/TN

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Pelaksana tugas Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Sorong, Ferdinandus R. Sampe, ST, menghadiri langsung pembukaan pelatihan Berbasis Kompetensi Non Institusional (Mobile Training Unit) Kejuruan Bangunan/Sub Kejuruan Furniture (Meubeler) terhadap masyarakat di Kelurahan Saoka kota Sorong, Selasa (28/9/2021).

1562
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Dalam arahannya, Ferdinandus Sampe, menyampaikan, tujuan pelatihan kerja tersebut untuk mempersiapkan para tenaga kerja yang terampil dan kompeten.

Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Sorong, Ferdinandus R. Sampe, ST, saat berikan arahan kepada para peserta pelatihan. Foto Wim/TN

“Tujuan pelatihan ini adalah untuk menciptakan tenaga kerja terampil dan kompeten yang dapat diserap di pasar kerja atau pada dunia usaha dan dunia industri atau bisa berwira usaha secara mandiri,” terangnya.

Olehnya itu ia menekankan, agar semua peserta pelatihan untuk bersungguh-sungguh dalam menjalani masa pelatihan.

Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama 280 Jam Pelajaran @ 45 menit atau 35 Hari, yang diselenggarakan di halaman Gereja Pekabaran Injil Jalan Suci “Jemaat Yope” Saoka.

Akademisi, Herry Widjasena, ST, MT, mendorong kegiatan pelatihan Berbasis Kompetensi Non Institusional yang dilakukan terhadap masyarakat di kelurahan Sauhoka kota Sorong bekerja sama dengan BLK Sorong.

“Pelatihan Berbasis Kompetensi Non Institusional, seperti training mobil unit dan mebeler, sangat penting kepada warga yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, agar kedepan mereka bisa berwirausaha, mengingat kehadiran Otonomi Khusus yang seharusnya untuk pemberdayaan Orang Asli Papua, salah satunya dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, namun tidak pernah tersentuh, kehadiran BLK ini walaupun kecil tapi berdampak, sebagai wujud perhatian pemerintah,” terang Herry Widjasena.

Menurutnya, kegiatan-kegiatan seperti ini, tidak akan berdampak maksimal, jika tidak ada sentuhan dari Pemerintah dalam bentuk bantuan peralatan-peralatan kerja serta modal usaha, mengingat BLK hanya sampai sebatas melatih, agar tercipta lapangan-lapangan kerja baru bagi kesejahteraan masyarakat kita.

“Para calon pelatihan ini diharapkan akan menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK), dan mudah-mudahan peserta pelatihan ini dapat menciptakan usaha-usaha baru di di kota Sorong,” harapnya.