Berita

Jelang Opening Seremony PON XX, Suku Puhiri Tuntut Ganti Rugi Stadion LE

×

Jelang Opening Seremony PON XX, Suku Puhiri Tuntut Ganti Rugi Stadion LE

Sebarkan artikel ini
Jelang Opening Seremony PON XX, Suku Puhiri Tuntut Ganti Rugi Stadion LE Gerbang. Foto Nesta/TN

TEROPONGNEWS.COM, SENTANI- Suku Puhiri Kampung Harapan Kabupaten Jayapura, menggelar orasi sekaligus pembentangan spanduk sebgai protes atas ketidak pastian pemprov Papua untuk melunasi ganti rugi Tanah Adat Mereka seluas 62 Hektar.

1468
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Aksi yang berlangsung di depan Gerbang Stadion Utama Lukas Enembe Kampung Harapan Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Senin,27 September 2021 itu, berlangsung aman sejak awal, dengan Pembentangan sebuah baliho spanduk berukuran 5 x 5 cm di pintu gerbang tersebut.

Kristian Puhiri anak tertua dari Kepala Suku Puhiri Yan Puhiri mengatakan tuntutan yang di layangkan pihaknya bersama Ayahanda sudah sejak lama, dimana sejak Stadion LE itu akan di bangun tetapi tidak mendapat tanggapan apapun dari Pemerintah daerah Provinsi Papua “Kami sudah tuntut ini sejak lama tetapi tidak ada tanggapan sampai saat ini” cetusnya .

Lanjutnya tuntut yang sudah berlangsung selama belasan tahun tersebut tidak pernah di indahkan oleh Pemerintah provinsi Papua, dirinya bahkan menegaskan jika tuntutan dan baliho tersebut lebih baik terpampang dan di saksikan oleh Presiden RI saat opening seremoni nanti.

Menurutnya tuntutan mereka ada sekitar 62 Hektar lahan Tanah Adat yang di gunakan untuk pembangunan stadion LE dan berbagai Fasilitas olahraga seperti, Akuatik, For Senam, lapangan Tembak dan lapangan Latihan lainnya tidak pernah di selesaikan Pemerintah hingga saat ini.

“Ada sekitar 62 Hektar, kami tuntut 3 juta per meter tuntutan ini pernah di sampaikan ke KSP kepresidenan tetapi tidak ada itikat baik dari pemerintah untuk menyelesaikan itu,” katanya.

Setelah berorasi selama 2 jam depan Gerbang utaman stadion Lukas Enembe, aksi masa tersebut di bubarkan oleh aparat kepolisian yang di pimpin Kapolsek Sentani Timur, dan Kasat Reskrim Polres Jayapura, dengan menahan beberapa orang yang melakukan aksi pemalangan tersebut.