Alfons “Depak” Lenda Noya Dari Kursi Ketua DPP PKP Maluku

Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Partai Keadilan dan Persatuan (DPP PKP) Maluku, Evans Reynold Alfons. Foto-Rudy Sopaheluwakan/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Lenda Noya akhirnya “terdepak” dari kursi Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Partai Keadilan dan Persatuan (DPP PKP) Maluku. Posisinya diganti oleh Evans Reynold Alfons.

Evans Reynold Alfons menggantikan Lenda Noya berdasarkan surat Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKP bernomor: 023/SK/DPN-PKP/IX/2021.

Usai mendapatkan mandat untuk memimpin DPP PKP Maluku, Evans Reynold Alfons kemudian bergerak cepat, dengan mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Kota (DPK) PKP Ambon, Senin (20/9/2021), untuk membangun komunikasi dan konsolidasi.

“Tadi banyak hal yang sudah kita perbincangkan. Salah satunya, kita meminta DPK Ambon untuk meminta klarifikasi, soal kenapa saya terpilih, dan kenapa saya dibully. Seperti itu,” kata Alfons kepada wartawan, di kantor DPK PKP Ambon, disela-sela kunjungan.

Dalam waktu dekat, kata dia, seluruh pengurus DPP PKP Maluku akan menggelar rapat, guna membicarakan banyak hal. Diantaranya, soal langkah konsolidasi ke 11 kabupaten/kota.

Soal kemungkinan adanya perombakan struktur kepengurusan pada tubuh DPK kabupaten/kota, Alfons menyatakan, berdasarkan surat DPN PKP nomor 09 dan 010, maka struktur organisasi di 34 provinsi akan didimisionerkan.

“Begitupun DPK Ambon. Karena jika struktur pengurus DPP PKP Maluku didimisionerkan, maka DPK Ambon juga demikian. Untuk partai ini bisa berjalan dengan baik, maka kita harus melaksanakan konsolidasi lebih dulu,” tegas dia.

Menurut Alfons, pihaknya akan melakukan fit and propertest bagi calon-calon ketua DPK di 11 kabupaten/kota.

Dia juga menegaskan, akan membuka diri bagi seluruh simpatisan, dan kader PKP di Maluku yang ingin bertarung memperebutkan kursi ketua DPK.

Ini dimaksudkan, agar PKP bisa lebih maju kedepan. Dan tentunya, semua informasi akan didapatkan, tanpa satupun yang harus ditutup-tutupi.

“Bayangkan saja, seluruh pengurus baik DPP maupun DPK di 11 kabupaten/kota tidak tahu, jika BPN sementara melakukan fit and propertest untuk mencari ketua yang baru. Akhirnya saya difitnah. Saya tidak mau lagi. Yang lalu biarlah berlalu, dan mari kita memulai yang baru. Makanya saya harus membuat yang terbaik, dan itu harus terbuka,” ujar dia.

Lebih lanjut Alfons mengaku, seluruh kabupaten/kota akan dibenahi, terkecuali di Kabupaten Buru Selatan yang akan dibentuk DPK PKP.

“Kami juga mendapatkan informasi, jika ada kabupaten yang keberadaan PKP mati suri, dan itu tentunya yang akan kita benahi,” tandas Alfons.

Langkah pembenahan ini perlu dilakukan, untuk menatap pemilu yang akan berlangsung di tahun 2024 mendatang. Alfons yakin, PKP akan menang di Maluku.