Berita

12 Pasien OTG Masih Jalani Isolasi di KM. Sirimau

×

12 Pasien OTG Masih Jalani Isolasi di KM. Sirimau

Sebarkan artikel ini
KM. Sirimau saat akan berlabuh beberapa mil dari pelabuhan Sorong. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Hingga saat ini, jumlah pasien Orang Tanpa Gejala (OTG), baik gejala ringan maupun sedang, yang tengah menjalani perawatan di tempat Isolasi Terapung Terpusat (Isoter) Terpadu KM. Sirimau sebanyak 12 orang.

1550
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Sorong, Ruddy R. Lakku, S.Pi.,M.M, Selasa (7/9/2021) menjelaskan, kurang dari satu minggu lebih lagi, perjanjian penggunaan KM Sirimau sebagai Isoter akan selesai.

Dengan melihat perkembangan data covid-19 di Kota Sorong, dimana kasus terkonfirmasi positif dan jumlah pasien covid yang dirawat mengalami penurunan yang drastis, menjadi indikasi, mungkin penggunaan KM Sirimau sebagai Isoter tidak diperpanjang

“Tapi itu nanti tergantung keputusan pimpinan, yaitu Kementerian Perhubungan, BNPB, Kementerian Kesehatan, dan Wali Kota Sorong. Jadi itu akan dibicarakan, apakah akan diperpanjang atau tidak,” jelas Jubir.

Disinggung soal keefektifan penggunaan KM Sirimau sebagai Isoter, mengingat jumlah pasien OTG yang dirawat di kapal tersebut sangat minim, Ruddy menjelaskan bahwa pemerintahandalam hal ini Walikota Sorong, telah melakukan antisipatif ke depan. Mengingat, pada bulan Juli 2021 lalu, terjadi lonjakan kasus yang sangat tinggi, dimana kasus perharinya bisa terjadi 300-350 orang terkonfirmasi positif.

Menurutnya, dengan kondisi tersebut, apabila terus terjadi, maka rumah sakit di kota Sorong akan kolaps, atau tidak akan mampu menampung pasien yang terkonfirmasi positif .

“Jadi ini merupakan langkah antisipatif, dimana kalau terjadi lonjakan orang yang terkonfirmasi positif, pemerintah daerah sudah siap. Jika kita bersantai dan kemudian itu terjadi, maka kita tidak siap, dan yang terkena dampaknya adalah masyarakat kota Sorong. Jadi pemerintah melakukan antisipatif agar selalu siap, karena virus ini tidak dapat dikendalikan, “terang Ruddy.