Hadir Di Kota Sorong, Alfamart Tawarkan Kemitraan Dengan Pelaku UMKM

Walikota Sorong, Drs. Ec. Lambert Jitmau, M. M,. saat meninjau Alfamart yang berlokasi di jalan pramuka, kota Sorong. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS. COM, SORONG – Jaringan minimarket Alfamart mengajak para pelaku UMKM Kota Sorong untuk bermitra seiring dengan dibukanya toko perdana di kota minyak di Provinsi Papua Barat ini.

Deputy Branch Manager Alfamart Sidoarjo, Dadang Budi Maulana mengatakan, kehadiran sejumlah produk UMKM di jaringan toko Alfamart ini merupakan komitmen perusahaan terhadap para pelaku UMKM lokal.

“Sesuai dengan visi perusahaan yakni berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, maka kami ingin senantiasa bermitra dengan UMKM,” katanya di sela Grand Opening (GO) Toko Alfamart Remu Utara, Senin (9/8/2021).

Menurut Dadang, sejumlah item produk UMKM lokal yang dihadirkan antara lain hasil olahan laut berupa abon ikan, bolu, keripik, roti hingga telur.

“Fokus produknya adalah makanan, untuk kerajinan tangan atau craft dan lain-lain belum bisa karena
terkendala space. Produk UMKM Kota Sorong yang dijual di Alfamart rencananya ada 20 item. Sementara baru 10 item dan sisanya masih proses terutama untuk kelengkapan label halalnya,” jelasnya.

Terkait mekanismenya, produk UMKM yang dijual di toko akan dievaluasi per tiga bulan. Apabila tiga bulan pertama bisa diterima pasar dan penjualannya bagus maka kerja sama akan dilanjutkan. Namun apabila kurang diterima pasar, maka akan digantikan oleh item UMKM yang lain.

Dadang melanjutkan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi apabila ingin menjadi bagian suplier produk yang dijual di jaringan toko Alfamart. Pertama, UMKM tersebut merupakan produsen yakni bukan penyalur.

Kedua, tempat produksinya bersih dan sesuai standar dari pemerintah mengenai kebersihan dan
kesehatan tempat produksi industri rumah tangga.

Ketiga, skala produksi dapat mencukupi kebutuhan toko sehingga tidak akan terjadi out of stock (kekosongan produk).

Keempat, ragam barang yang ditawarkan sesuai dengan segmentasi pasar.

Kelima, memiliki izin legalitas usaha dan produk.

Keenam, memiliki jaringan distribusi yang baik.

Ketujuh, memiliki komitmen kuat terhadap kualitas produk.

Kedelapan, memberikan harga terbaik agar bisa bersaing dengan produk lain, diutamakan menetapkan harga yang lebih murah dari pada item reguler sejenis.

Kesembilan, produk yang ditawarkan lolos uji laboratorium secara berkala.

Kesepuluh, produk akan selalu dievaluasi dari sisi penjualan, tingkat pemenuhan permintaan dan akan diskontinyu jika tidak sesuai dengan standar yang ditentukan perusahaan.

Dukungan Alfamart terhadap para pelaku UMKM ini, lanjut Dadang, juga diwujudkan dalam bentuk kerja sama tenan di halaman toko.

“Pelaku UMKM kami ajak untuk berjualan di halaman toko. Tarifnya sangat terjangkau sebab hanya digunakan untuk membayar biaya listrik, air, dan kebersihan,” katanya.

Menurutnya, upaya ini dilakukan untuk mendorong para pelaku UMKM lokal pemula yang ingin berwirausaha. “Khusus untuk pelaku UMKM yang memiliki warung atau toko kelontong yang letaknya di sekitar toko kami, dirangkul untuk menjadi member dan diberikan pelatihan manajemen ritel modern,”imbuhnya.

Ditambahkannya, keuntungan menjadi member atau pedagang binaan Alfamart ini, mereka bisa memesan barang dengan fasilitas antar gratis oleh tim Member Relations Officer (MRO).

Selain itu, mereka juga mendapatkan potongan harga spesial. Tujuan pemberian harga khusus ini agar pedagang bisa menjual kembali barang itu dengan harga yang kompetitif. Selain itu, bagi member pemilik warung yang beruntung bisa mendapatkan dress up warung cuma-cuma setiap bulan melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA).

“Kami ingin bersinergi dengan para pelaku UMKM, jadi teman-teman UMKM tidak perlu merasa khawatir kehadiran Alfamart akan berdampak negatif terhadap keberadaan warung-warung yang sudah ada lebih dulu. Sebab kami selalu membuka kesempatan untuk bersinergi,” terangnya.