Berita

477 Pelajar SMA Negeri 2 Kaimana Ikuti Program Vaksinasi Covid-19

×

477 Pelajar SMA Negeri 2 Kaimana Ikuti Program Vaksinasi Covid-19

Sebarkan artikel ini
Pelajar SMAN 2 Kaimana ikut Vaksinasi Covid-19. Foto emos

TEROPONGNEWS.COM, KAIMANA- Sebanyak 477 pelajar SMA Negeei 2 Kaimana, mengikuti program vaksinasi Covid-19 secara massal yang di laksanakan di halaman SMA Negeri 2 Kaimana, Kamis (26/8/2021).

1468
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Program vaksin massal tersebut merupakan kerjasama antara Polres Kaimana, dinas Kesehatan dan pihak sekolah.

Kepala Sekolah SMAN2 kaimana, Sutanto, S.Pd, menjelaskan program vaksin massal ini juga merupakan anjuran dari Kementrian Pendidikan dalam hal ini adalah dinas Pendidikan provinsi Papua Barat sebagai pra syarat awal melakukan pembelajaran tatap muka terbatas.

“Jadi untuk program vaksinasi yang dilakukan SMA Negeri 2 bekerja sama dengan Polres Kaimana pada dasarnya anjuran dari kementrian Pendidikan, bahwa syarat awal untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas adalah guru dan siswa sudah divaksin.

“Dari jumlah keseluruhan ada sebanyak 580 siswa, 133 siswa sudah divaksin dan sisanya 477 siswa yang belum divaksin, sehingga hari ini mereka, termasuk dewan Guru mengikuti program vaksin massal,” jelasnya.

Dikatakan, vaksin massal yang dilaksanakan, tidak diwajibkan semua siswa maupun dewan guru harus divaksin karena yang menentukan semuanya itu adalah petugas kesehatan melalui berbagai tahapan pemeriksaan, dan kami sebagai pihak sekolah hanya menyiapkan data siswa.

“Jadi sebelumnya pihak sekolah sudah berkordinasi dengan para orang tua siswa, untuk mendampingi mereka pada saat pelaksanaan vaksin sehingga dapat berkonsultasi langsung dengan petugas vaksinasi, jika melalui diagnosa dikatakan bisa vaksin ya divaksin, kalau tidak ya tidak bisa divaksin, begitu pula ada guru yang tidak bisa divaksin karna mempunyai penyakit bawahan yang lain seperti jantung, jadi mereka hanya mendapatkan surat keterangan dari dokter,” terangnya.