TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Warga Desa Watludan, Kecamatan TNS, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) ngamuk, lantaran petugas dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi dengan seenaknya membuang jenazah Covid-19 di tengah jalan, dan dibiarkan terbengkalai.
Dikutip dari lama Facebook (FB) bernama Ilintutu Marcello, jika kejadian tersebut terjadi pada Kamis (8/7/2021) sore.
“Hari ini, katong samua mewakili katong bapa sdah 2 hari antua seng sadar di rumah sakit, dan hari ini antua su berpulang ke pangkuan Bapa di surga dengan Vonis dokter meninggal COVID-19. Kanapa katong biking aksi bgini Basudara?? Karna katong resah katong pung bapa di vonis meninggal COVID-19 oleh pihak medis RSU MASOHI. Tapi setelah mayat sudah di siapkan sesuai prosedur COVID-19 malah pihak medis datang dari Masohi terus kasih petih mayat buat katong di negeri utk di makamkan oleh masyrakat,” kata Ilintutu.
Dia kemudian mempertanyakan, pasien Covid-19 yang tidak dimakamkan secara protokol Covid-19, namun diserahkan kepada pihak Negeri Watludan.
Dia juga kemudian mempertanyakan, biaya peti mati dan biaya lainnya ditanggung oleh keluarga.
“Ketiga kanapa kalau Covid-19 kmong kastinggal mayat di tengah jln?? Ini ktong pung BAPA pung mayat bukang binantang di dalam peti,” kata Marcello dalam lama FB-nya.
Dikatakan, efek dari tindakan ini mencoreng nama baik Negeri Watludan di mata publik. Menurutnya, jangan karena uang kemudian pihak rumah sakit berbuat sesuka hati.
Untuk itu, dia meminta perbaikan nama baik. Marcello curiga, orang tuanya sengaja divonis Covid-19, untuk mendapatkan keuntungan.
“Ktong minta perbaikan nama baik. Kmong Jang maeng gila deng covid enak saja vonis ktg Bapa Covid Par mau dapa kepeng.. kalau COVID KANAPA KOMONG SENG DATANG PEMAKAMAN KTG PUNG BAPA SESUAI ANJURAN COVID?? KASTUNJU MONGO” TUH SUPAYA DUNIA TAU, KASTUNJU PARLNTE TUH SUPYA DUNIA TAU,” lanjut dia.
Akibat insiden ini, masyarakat Desa Watludan kemudian memblokade jalan, di desa setempat.