Data Pemilih Berkelanjutan Per Juni 2021 di Merauke Sebanyak 1.307

Rakor daftar pemilih berkelanjutan di KPUD Merauke. Foto-Getty/TN

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Ketua KPU Merauke Theresia Mahuze mengatakan, data pemilih berkelanjutan untuk Bulan Juni 2021 mengalami kenaikan sebanyak 1.307 sehingga total keseluruhan menjadi 142.444. Setiap bulan naik 1000 orang, namun khusus di Bulan Mei tidak ada penambahan.

Guna mengetahui data dimaksud, setiap bulan, KPU Merauke melakukan rapat koordinasi (Rakor) perkembangan daftar pemilih berkelanjutan bersama pihak terkait. Perkembangan data harus diupdate untuk kemudian dilaporkan ke KPU Provinsi.

“Kami harapkan setiap bulan ada kenaikan, minimal 1000 kenaikan. Ini merupakan data pemilih pada Pilkada kemarin yakni mereka yang masuk dalam kategori pemilih yang menggunakan e-KTP dan tidak terdaftar di dalam DPT tetapi bisa memilih dengan KTP,” terang Theresia Mahuze usai Rakor daftar pemilih berkelanjutan di KPU Merauke, Rabu (14/07).

Lanjut kata Theresia, dengan terus bertambahnya daftar pemilih setiap bulan dinilainya semakin bagus. Sebab, penambahan daftar pemilih ini akan menjadi tolak ukur penambahan lima kursi di kursi legislatif yang syaratnya minimal pemilihnya 300.000 pemilih.

“Ini salah satu yang kita perjuangkan. Setiap bulan kita harapkan ada penambahan,” ucapnya.

Untuk itu, setiap bulan KPU harus melakukan pertemuan untuk melihat perkembangan data. Kemudian hasilnya akan dilaporkan ke KPU Provinsi dan setiap tiga bulan data dimaksud dilaporkan ke KPU RI untuk nantinya setiap enam bulan oleh KPU RI melaporkan ke Pemerintah Pusat.

Berkaitan dengan data pemilih, KPU memandang perlu untuk membentuk tim terpadu data pemilih berkelanjutan yang melibatkan pemerintahan distrik dan kampung serta pihak terkait lainnya.

Namun pembentukan tim tersebut juga membutuhkan anggaran, sehingga pihak KPU harus mengkomunikasikan dengan Bupati Merauke Romanus Mbaraka berkaitan dengan dukungan anggaran agar kegiatan tim dapat berjalan.

“Karena kita belajar dari yang lalu, masalah data pemilih ini sangat riskan sekali, kenapa terjadi berulang. Kita berharap dengan tim terpadu ini masalah yang sama tidak muncul lagi,” tandasnya.