TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel), dr Erwan Tri Sulistyo mengaku, hingga saat ini pihaknya masih menunggu update laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Namun dari beberapa daerah yang melaporkan, diantaranya terjadi peningkatan di dua wilayah, yakni Kabupaten Sidrap dan Kota Makassar.
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Gejala yang umumnya dirasakan antara lain demam tinggi terus-menerus hingga berhari-hari, diare, dan muntah yang disertai sakit kepala dan nyeri otot.
“Trend peningkatan kasus terlihat, terutama di Kabupaten Sidrap dan Kota Makassar. Kami instruksikan untuk melakukan fogging, kami juga turut membantu dengan meminjamkan alat fogging,” jelasnya kepada wartawan, di Makassar, Sabtu (5/6/2021).
Untuk langkah pencegahan, kata dia, maka Dinas Kesehatan Sulsel telah mengimbau kepada seluruh jajaran di kabupaten/kota, dengan melakukan pemberdayaan masyarakat.
“Kami mengajak melakukan gerakan satu rumah satu jumantik. Yaitu pemantau jentik dalam rumah oleh anggota keluarga. Beberapa langkah dilakukan di daerah seperti di Pinrang, mengajak masyarakat untuk bekerja bakti, membersihkan lingkungan tempat perindukan nyamuk sebelum dilakukan fogging,” tutup dia.