Berita

Wali Kota Ambon Ingatkan Bangun Kebersamaan di Negeri Adat

×

Wali Kota Ambon Ingatkan Bangun Kebersamaan di Negeri Adat

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy melantik Saniri Negeri Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe periode 2021-2027, dan Pergantian antar Waktu (PAW) Saniri Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, sisa masa bakti 2017–2023, Jumat (30/4/2021), di balai kota Ambon. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy melantik Saniri Negeri Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe periode 2021-2027, dan Pergantian antar Waktu (PAW) Saniri Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, sisa masa bakti 2017–2023, Jumat (30/4/2021), di balai kota Ambon.

1507
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Saniri pada pemerintahan negeri adat, memiliki kedudukan yang setara dengan raja, karena sama–sama dilantik oleh Wali Kota, dan bertanggungjawab kepada Wali Kota melalui camat di wilayah masing–masing.

Menurut Wali Kota, saniri dan raja harus membangun kebersamaan, dan bahu-membahu dalam menjawab tantangan kemajuan zaman, yang sedang berkutat di era digitalisasi dan teknologi.

“Sekarang ini tantangan bersama kita adalah digitalisasi dan teknologi, sehingga kita harus membangun kebersamaan antara saniri, raja, bahkan stakeholder untuk menjawab tantangan tersebut,” kata dia.

Dia menilai, perbedaan pendapat yang terjadi di negeri adat antara saniri dan raja, karena kepentingan subyektifitas masing–masing, menjadi penghalang dalam percepatan kesejahteraan masyarakat, dan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia anak negeri, sebagai substansi yang utama.

“Oleh sebab itu harus saling kerjasama, tinggalkan kepentingan subyektifitas kita, lalu mari kita lihat negeri sebagai potensi masa depan generasi kita,” ungkap Wali Kota.

Menurut Wali Kota, kerjasama antara raja, saniri maupun stakholder lainnya di negeri, juga harus terbangun dalam pemanfaatan dan pengelolaan Dana Desa (DD), dan Alokasi Dana Desa (ADD), yang merupakan kebijakan pemerintah untuk membangun desa/negeri.

“Untuk itu kita patut bersyukur, karena kebijakan pemerintah pusat ada Dana Desa dan Alokasi Dana Desa yang signifikan, serta menjadi pendorong dan penggerak untuk percepat kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Khusus kepada Saniri negeri Latuhalat yang dilantik, Wali Kota meminta, agar dapat menopang tugas penjabat kepala pemerintahan, guna proses penetapan calon Raja defenitif.

“Untuk Saniri Latuhalat tugas utama dan yang paling berat adalah, penetapan calon raja defenitif, kita sepakat Raja dari mata rumah parentah, tapi siapa sosok yang dipercayakan. Ini masih ada tarik menarik yang luar biasa, karena kepentingan non prinsip,” bebernya.

Wali Kota menjamin, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon sama sekali tidak mengintervensi proses tersebut.

“Pemkot tidak pernah intervensi masalah ini, saya sudah pertemukan keluarga calon raja, tokoh agama sudah bergumul, namun belum ada keputusan, sehingga dengan pelantikan saniri ini, saya minta untuk back-up penjabat kepala pemerintahan,” ungkapnya.

Dikatakan Wali Kota, masa depan anak–anak negeri harus menjadi tanggungjawab utama, sehingga semua kepentingan pribadi atau keluarga harus dikesampingkan. Jika itu dilakukan maka proses mediasi untuk penetapan calon raja defenitif, dapat berjalan dengan baik

“Saya rasa itu dapat disepakati saja dan diharapkan Saniri dapat memediasi dengan baik dengan penjabat, untuk mempercepat penyelesaian,” tandasnya.