Berita

Pelatih Papua Brother Minta Sepak Bola Tidak Dikaitkan Dengan Politik

×

Pelatih Papua Brother Minta Sepak Bola Tidak Dikaitkan Dengan Politik

Sebarkan artikel ini
Pelatih Papua Brothers, Martin Tao. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Pelatih Papua Brothers, Martin Tao, meminta agar pesepakbola di kota Sorong tidak dikaitkan dengan politik.

1513
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Belum lama ini,  Yoseph Titirloby selaku staff ahli anggota DPR RI, Jimmy Ijie, menyebut salah satu anggota DPRD kota Sorong, Gusti Sagrim dengan sebutan “DPRD Bola” di media massa.

Diketahui, Gusti Sagrim selain mengemban tugas di lembaga eksekutif, ia juga aktif membina sepakbola.

“Kalau mau bicara politik ya ke politik saja, tidak usah bicara ke sepakbola karena kalau bicara bola sudah menyangkut pelaku sepakbola di kota Sorong ini. Jadi kalau menyinggung tentang DPR bola, sekarang kita lihat, pak Gusti selama dia belum menjadi anggota dewan dia juga sudah buat event bola sejak tahun 2009,”ujar Pelatih Papua Brother, Martin Tao kepada teropongnews.com, Senin (1/3/2021).

Menurut Martin, apa yang disebut Yoseph kepada Gusti Sagrim adalah hal yang salah, dan meminta agar segala pesepakbola di kota Sorong tidak dikaitkan dengan politik.

“Jadi orang yang bicara begitu dia harus pertanggungjawabkan dia punya kata-kata. Apakah dia juga terlibat di bola, apakah dia ada punya sumbangsih atau kontribusi untuk anak-anak muda di kota Sorong ini. Sudahlah, kalau memang ada masalah politik ya bicara di politik saja tidak usah bawa-bawa sepak bola ke dalam itu,”imbuh Martin.

Senada dengan Mulyono Geroda, pelatih dan pemilik sekolah sepakbola SSB bola mania ini juga mengatakan bahwa pesepakbola tidak seharusnya dikaitkan dengan permasalahan politik.

“Jadi kalau misal berbicara singgung- menyinggung itu urusan lain tapi saya sebagai pemerhati sepakbola bola atau pelaku sepakbola merasa beruntung ada sosok seperti pak gusti Sagrim, karena berkat beliau kita bisa adakan event sepakbola. Jadi ini bagian dari pembinaan generasi muda, apakah itu sudah dilakukan oleh pemerintah kota atau mungkin individu yang lain saya pikir tidak, karena selama ini setahu saya tidak ada yang seperti itu kalaupun kita melakukan kegiatan itu swadaya kita dan otomatis dalam hal ini membantu pemberdayaan pemuda disini, itu yang harus disyukuri, “jelas Mulyono.

Mulyono menambahkan, seharusnya sosok seperti  Gusti Sagrim mendapatkan dukungan bukan dijatuhkan atau dijelekkan.

” Terlepas dari kegiatan politik itu di luar sepakbola, kita tidak bicara soal politik disini kita bicara soal sepakbola karena menurut saya pribadi talenta yang Tuhan berikan pada anak-anak Papua yang paling besar adalah bakat dalam bermain sepakbola, mungkin dari sepakbola ini mereka bisa mengubah taraf hidup mereka yang dari keluarga tidak mampu jadi mampu, dan sudah banyak contohnya seperti boas dan Ortisan,”pungkas Mulyono.