Gubernur Kaltim Buka Rakor Program Perkebunan

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor membuka Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program/Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kaltim 2021, di Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Kamis (4/3/2021). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor secara resmi membuka Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program/Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kaltim 2021, di Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Kamis (4/3/2021).

Rapat Koordinasi Perkebunan (Rakorbun) yang digelar oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim kali ini mengangkat tema “Memperkuat Peran Perkebunan Berbasis Korporasi Petani dalam Menopang Hilirisasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19”. Dengan melibatkan seluruh stakeholder perkebunan yang hadir baik secara luring maupun daring.

Gubernur Isran Noor mengungkapkan, Rakorbun ini menjadi penting, sebagai upaya sinkronisasi dan harmonisasi program dan kegiatan, yang pada akhirnya terbentuk kolaborasi untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, dalam mensejahterakan rakyat Benua Etam salah satunya melalui sub sektor perkebunan.

“Di era pandemi Covid-19 yang sudah berjalan satu tahun ini, kita sepakat untuk tetap melakukan aktivitas, agar perekonomian masyarakat bisa mendukung perekonomian nasional. Peran pembangunan perkebunan di Kaltim ternyata tetap eksis dan memiliki kontribusi yang besar, di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah bahkan secara nasional,” kata Isran Noor.

Kalimantan Timur, sebut Isran, meskipun di era pandemi Covid-19, namun tetap mendapatkan surplus perdagangan sekitar Rp 20 miliar dollar AS, terdiri dari berbagai macam komoditi perdagangan Sumber Daya Alam (SDA), termasuk di dalamnya dari sektor perkebunan.

“Prestasi kita tetap dan jelas. Sektor perkebunan membantu menopang, dan menahan defisit perdagangan negara,” sebutnya.

Untuk itu, mantan Bupati Kutai Timur ini berharap kepada jajaran Disbun Kaltim didukung mitra kerja dan stakeholder terkait, untuk dapat berkolaborasi dengan baik untuk meningkatkan pembangunan sektor perkebunan.

Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi khususnya yang dilakukan melalui sub sektor perkebunan bukanlah tujuan akhir, tetapi bagaimana sektor perkebunan berperan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagai the ultimate goal pembangunan. Oleh karena itu, orientasi pembangunan perkebunan haruslah rakyat sebagai center.

“Artinya jangan sampai terjadi pembangunan perkebunan justru membawa penderitaan bagi masyarakat,” pesannya.