TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Walikota Sorong, Drs. Ec. Lamberthus Jitmau, MM melakukan pertemuan dengan seluruh Kepala Sekolah, baik PAUD, TK, SD dan SMP di gedung Samu Siret, Kompleks Kantor Walikota Sorong, Rabu (17/02/2021).
Pertemuan itu menindaklanjuti masukan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim, B.A.,M.B.A saat melakukan kunjungan kerja di Kota Sorong baru-baru ini.
Pertemuan tersebut guna membahas rencana dibukanya kembali Pembelajar Tatap Muka (PTM) antara guru dan murid di Sekolah. Pada kesempatan itu, Walikota bertanya langsung kepada para kepala sekolah, apakah setuju atau tidak jika sekolah dibuka kembali?
Tanpa menunggu lama, pertanyaan tersebut langsung disambut dengan jawaban setuju dan penuh kegembiraan oleh para kepala sekolah. Hal ini, kata Walikota, merupakan kerinduan dari orang tua murid beserta dewan guru dan kepala sekolah.
“Proses Blajar Mengajar (PBM) merupakan tatap muka antara siswa-siswi dan para guru. Tapi dengan kehadiran pace Corona, akhirnya membatasi PBM yang seperti dulu, dan kini hanya dapat dilakukan melalui zoom dan semacamnya,” kata Walikota.
Dirinya setuju jika PTM dibuka kembali. Namun untuk mekanismenya, dikembalikan lagi kepada pihak sekolah untuk mengaturnya. Ditegaskan, apabila PTM sudah dilakukan, pihak sekolah harus memperhatikan protokol kesehatan, serta jadwal pembelajaran dapat diatur secara baik.
“Kelas jangan terlalu full. Semua harus diatur secara baik sehingga tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Kita sepakat mekanisme PBM saya serahka sepenuhnya kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan kepala sekolah untuk atur sesuai dengan mekanisme di setiap sekolah, tanpa mengorbankan protokoler kesehatan,” tutur Walikota.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong, Petrus Korisano, SPd.,M.MPd menjelaskan, terkait waktu pelaksanaan PTM, pihaknya akan menunggu Surat Keputusan (SK) Walikota tentang tanggal pemberlakuan PTM, dimana SK tersebut masih dibuat Bagian Hukum Setda Kota Sorong.
“Jika ada orang tua yang tidak bersedia anaknya belajar di Sekolah, tidak boleh dipaksakan, tapi harus dihargai. Pihak sekolah harus beri keleluasaan kepada orang tua. Untuk saat ini, kami akan rapat teknis guna membahas persiapannya, dan ppihak sekolah juga harus siap-siap. Jadi, jika SK sudah siap, sekolah juga sudah harus siap dengan protokol kesehatan di Sekolah,” ujar Kadis Pendidikan dan Kebudayaan.
Masih di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Hermanus Kalasuat mengakui, hingga saat ini, angka penularan Covid-19 masih tinggi di Kota Sorong. Namun demikian, angka kesembuhan pasien juga diatas 80 persen.
Dari hasil pertemuan tersebut, dirinya menghargai kebijakan bersama, sehingga pihaknya akan berupaya untuk mengawal protokol kesehatan agar dapat diterapkan dengan tepat di Sekolah,” kata Kadis Kesehatan.