TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Warga Kota Ambon Diminta, untuk jangan mempercayai isu miring terkait dengan vaksin Covid-19, yang sudah didistribusikan pemerintah pusat ke daerah-daerah.
Pasalnya, Presiden RI, Joko Widodo telah menyampaikan, jika vaksin ini sudah melalui uji klinis di PT. Biofarma, sehingga pemerintah berani untuk mendistribusikannya ke seluruh daerah di Indonesia.
“Jadi, kalau ada opini-opini yang berkembang secara liar, dan itu tidak ilmiah tidak perlu dipercaya. Karena pemerintah dengan segala perangkat dan sumber daya yang ada telah melakukan uji klinis terhadap vaksin ini. Dan vaksin teraebut sudah sesuai arahan Presiden, yakni untuk melindungi masyarakat dan mencegah masyarakat dari bahaya Covid-19,” kata Anggota DPRD Kota Ambon, Zeth Pormes kepada wartawan, di gedung DPRD Kota Ambon, Kamis (7/1/2021).
Dia berharap, dari 15.120 dosis vaksin Covid-19 yang sudah ada paling tidak, itu bisa bermanfaat bagi masyarakat di Kota Ambon.
“Saya kira kita tetap harus memberikan pikiran yang positif terhadap kinerja pemerintah, dan vaksin ini digratiskan. Itu wujud dari kepedulian negara terhadap rakyat di kota ini dan rakyat indonesia secara keseluruhan. Saya kira tidak ada masalah tinggal tiba waktunya nanti, maka pemerintah akan mengatur untuk proses vaksinasi, minimal dimulai dari segmen masyarakat mana yang lebih dulu di vaksin kita tunggu saja keputusan dari Pemkot Ambon,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon ini.
Saat disinggung mengenai kekhawatiran masyarakat dan permintaan agar pemerintah dan DPRD terlebih dahulu divaksin, Pormes menyatakan, tidak ada masalah jika ada permintaan dari masyarakat, agar pejabat Pemkot dan anggota DPRD Kota Ambon terlebih dahulu divaksin.
Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak ragu untuk divaksin, dan menanamkan kepercayaan kepada pemerintah. Karena apa yang dilakukan pemerintah, tidak akan mungkin mencelakai rakyatnya.
“Jangan mudah percaya terhadap berita-berita yang entah sumbernya dari mana, bahwa vaksin Sinovac ini mempunyai efek samping yang bisa membuat kelumpuhan wajah dan lain. Karena vaksin ini baru saja didistribusikan, sedangkan informasi-informasi hoax ini sudah ada di indonesia, jauh sebelum vaksin ini didistribusikan,” tandas Pormes.