Berita

Pelatih dan Wasit Pencak Silat di Kupang Terus Dilatih

×

Pelatih dan Wasit Pencak Silat di Kupang Terus Dilatih

Sebarkan artikel ini
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Kupang menggelar pelatihan bagi para pelatih dan wasit juri tingkat dasar. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, KUPANG – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Kupang menggelar pelatihan bagi para pelatih dan wasit juri tingkat dasar.

1401
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Pelatihan yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang tersebut dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Kupang, Thomas Didimus Dagang, mewakili Wali Kota Kupang.

Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Kupang, Thomas Didimus Dagang memastikan Pemerintah Kota Kupang siap memberikan dukungan untuk IPSI dalam sejumlah program kegiatannya.

Diakuinya, sejak masa kecil sudah mengikuti perkembangan pencak silat di Kota Kupang sambil menyebut sejumlah nama-nama perguruan silat yang dikenalnya.

Sayangnya, belakangan ini menurutnya sudah jarang sekali terdengar ada pertandingan silat yang digelar di Kota Kupang.

“Kalau kita berlatih terus tapi tidak bertanding kan percuma. Di daerah lain dan luar negeri pencak silat berkembang karena kompetisi berjalan,” ujarnya lewat siaran persnya yang diterima Teropongnews.com, Selasa (15/12/2020).

Karena itu, atas nama Pemerintah Kota Kupang, dia memberi apresiasi kepada pengurus IPSI periode ini yang sudah menggagas sejumlah program kerja dan kegiatan, serta sudah berkomitmen untuk menggelar pertandingan. Pemerintah Kota Kupang dipastikannya siap memberikan dukungan.

Ketua IPSI Kota Kupang, Adrianus Talli menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Kupang dan KONI Kota Kupang yang sudah mendukung kegiatan mereka ini.

Menurutnya, di tahun 1980 hingga 1990-an pencak silat mengalami perkembangan cukup pesat. Banyak pertandingan digelar dan animo masyarakat Kota Kupang untuk datang menonton sangat tinggi.

“Sayangnya, setiap pertandingan selalu diakhiri dengan keributan karena ada pihak yang merasa tidak puas dengan keputusan wasit juri,” ujarnya.

Karena itu, di masa kepemimpinannya kali ini bersama pengurus yang lain mereka berupaya untuk menyiapkan perangkat pertandingan yang mengerti aturan pertandingan.

Target mereka wasit dan pelatih harus pahami aturan silat. Bahkan ke depan mereka berencana berlakukan ketentuan pelatih yang mendampingi atlet.

Sebagai mantan wasit juri tingkat 1 Provinsi NTT, Adrianus ingin merangkul ketua perguruan silat se-Kota kupang agar bersatu mengembangkan pencak silat.

Karena menurutnya, sebagai pengurus mereka bertanggung jawab membesarkan pencak silat sebagai warisan nenek moyang, budaya bangsa yang sudah diakui UNESCO.

Pada kesempatan yang sama, Adrianus yang juga adalah anggota DPRD Kota Kupang itu meminta dukungan Pemerintah Kota Kupang dan pihak Kepolisian untuk program kerja mereka ke depan terutama rencana menggelar turnamen.

“Kepada para peserta pelatihan saya berpesan agar menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya,” pesan dia.

Ketua Harian IPSI Kota Kupang, Bugal Mauta dalam laporannya memaparkan pelatihan kali ini diikuti oleh 30 orang peserta dari 15 perguruan silat di Kota Kupang. Masing-masing perguruan mengirim dua orang untuk yakni pelatih dan juri.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu menghadirkan sejumlah nara sumber antara lain, tokoh olah raga NTT, Dr. Jhoni Lumba, Frans Sales dan Ketua Komisi Wasit NTT, A. Sulaiman.

Tujuan dari pelatihan ini yakni meningkatkan kapasitas dan sumber daya wasit juri pencak silat di Kota Kupang.

Ditambahkan rencananya, pada April 2021 mendatang IPSI Kota Kupang akan menggelar pertandingan antar perguruan di Kota Kupang.

Di tahun 2022 nanti IPSI Kota Kupang juga berencana menggelar turnamen terbuka Wali Kota Cup yang menghadirkan sejumlah atlet dari luar daerah baik di tingkat nasional maupun dari luar negeri.