TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Anggota DPR RI Jimmy Demianus Ijie menyerahkan bus tahap pertama kepada pemerintah kabupaten Tambrauw, kabupaten Fakfak, Kabupaten Manokwari Selatan, UNIPA, dan SMA Agustinus dan pemerintah provinsi Papua Barat.
Penyerahan Bus hasil perjuangan aspirasi Jimmy Ijie ke pemerintah pusat itu dilakukan di lapangan upacara SMA Agustinus Sorong, Sabtu (19/12/2020).
Anggota Komisi V DPR RI itu mengatakan enam unit bus untuk kendaraan operasional para siswa dan ASN itu merupakan program Kementerian Perhubungan RI, khusunya Ditjen Perhubungan Darat.
“Di kementrian perhubungan khususnya direktorat jenderal perhubungan darat itu memang ada bantuan bus seperti ini. Karena itu, kami masing-masing anggota komisi V biasanya mendapatkan bantuan sesuai yang kami ajukan. Saya kemarin mengusulkan enam dan puji Tuhan semuanya terjawab, “ujar Jimmy Ijie di sela-sela penyerahan bantuan Bus.
Jimmy menambahkan, kedepan pihaknya akan mengusulkan ke pemerintah pusat untuk memberikan bantuan Bus kepada organisasi keagamaan yang ada di Sorong.
“Organisasi seperti yang ada di masjid raya perlu ada bus, begitu juga dengan gereja katedral, juga maranatha atau Imanuel. Organisasi besar itu dapat bantuan juga, bahkan organisasi gereja lainnya akan kita bantu tapi bertahap. Karena selama saya masih ada di Komisi V sampai tahun 2024Â masih bisa mengusulkan,”jelasnya.
Disamping itu, melalui Ditjen perhubungan darat, pihaknya juga akan mengusulkan program penanganan lampu jalan di beberapa ruas jalan yang ada di Provinsi Papua Barat.
“Dari Ditjen sudah mengiyakan, tinggal diusulkan saja. Yang saya usulkan yakni jalan di Tambrauw, yakni dari Moraid ke Ibukota Fef. Itukan dibangun dari APBD Tambrauw, jadi supaya jalan itu bagus dan fungsional harus diberi penerangan jalan. Begitu juga di jalan Sorong Maybrat dan Sorong selatan, “imbuhnya.
Tidak hanya itu, Jimmy juga mengusulkan ke Ditjen perhubungan laut agar dilakukan pembangunan pelabuhan fery di klademak dan Doom.
“Orang dari Doom itu menyebrang pakai perahu, perahu itu kan juga menganggu lalu lintas karena disitu alur kapal besar. Jadi perjalanan mereka terhalangi dengan kapal kecil yang ada di depan mereka. Selain itu Kita akan layani kapal fery ke Sorong selatan tidak hanya fery kapal tol laut juga masuk disana. Namun kendalanya ada pendangkalan di Muara, karena itu kami sudah usulkan Ditjen laut agar ada program untuk pengeruk supaya kapal Pelni bisa masuk disana, “pungkasnya.