TEROPONGNEWS.COM, BINTUNI – Sosok Matret Kokop SH, Wakil Bupati Kabupaten Teluk Bintuni yang sedang menjalani masa cuti untuk kampanye, adalah pribadi yang taat dalam beragama. Sebagai seorang muslim, dia juga menjadi seorang bapak yang bertanggungjawab, tidak menelantarkan istri dan anak-anaknya.
Demikian disampaikan Ir Petrus Kasihiw MT, Bupati Teluk Bintuni yang juga sedang cuti untuk mengikuti masa kampanye Pilkada yang akan dilaksanakan serentak pada 9 Desember 2020.
“Itulah salah satu alasan mengapa saya masih berpasangan dengan Pak Matret untuk memimpin Teluk Bintuni di periode kedua,” kata Petrus Kasihiw, dalam setiap kesempatan orasi politiknya.
Duet Piet-Matret yang baru 3,5 tahun memimpin Teluk Bintuni, kembali maju dalam kontestasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni. Kandidat nomor urut 2 ini akan meneruskan program pembangunan yang sudah dilaksanakan selama kepemimpinannya di periode pertama.
Selama bersanding dengan Matret Kokop, Piet merasa tidak ada ganjalan dalam menjalankan roda pemerintahan. Berbagai tugas sebagai pejabat negara, selalu diselesaikan secara bersama-sama.
“Disposisi saya dengan Pak Matret itu sama. Jadi jangan kuatir, kalau tidak ketemu saya di kantor, ada Pak Wakil yang bisa ditemui,” kata Piet.
Sebagai pasangan pemimpin, Piet telah mengenal dengan baik pribadi Matret Kokop, mulai dari sisi seorang pemimpin di pemerintahan maupun sebagai seorang imam di keluarganya. Piet mengenal Matret sebagai laki-laki yang tidak gampang tergoda oleh perempuan lain.
“Ketika kami sama-sama di Jakarta untuk urusan politik, saya menyaksikan sendiri. Beliau tidak tergoda dengan perempuan-perempuan di ibukota. Saya sendiri banyak belajar kepribadian itu kepada beliau,” tandasnya.
Sasli Kadir, sekretaris Korwil Tim PMK2 Bintuni Raya sepakat dengan yang disampaikan Petrus Kasihiw itu. Menurutnya, sosok Matret Kokop menjadi contoh yang baik sebagai seorang pemimpin rakyat. Dia sosok yang bertanggungjawab, baik dari sisi pekerjaan maupun terhadap keluarganya.
“Kalau ada calon pemimpin yang mengurus keluarganya saja tidak becus, bagaimana mau jadi pemimpin seluruh masyarakat Bintuni. Padahal urusan memimpin keluarga itu, ranah yang paling mendasar untuk seseorang bisa menjadi pemimpin dalam jangkauan yang lebih luas,” kata Sasli Kadir.
Sedangkan ustadz Abdul Rahman Urbun mengatakan, sebagai seorang muslim, Matret Kokop mengerti bagaimana menjalankan syariat agamanya. Terutama dalam urusan rumah tangga, dan tanggung jawab sebagai imam keluarga.
“Beliau tahu bagaimana aturannya seorang muslim menikah, dan menjalani pernikahan. Jadi saya melihatnya Matret Kokop itu bukan hanya covernya muslim, tapi juga menjalankan syariatnya,” kata Rahman Urbun.
Disaat musim politik seperti sekarang, lanjut Rahman, banyak yang mengklaim dirinya sosok yang agamis demi kepentingan politis. Ada sosok yang selalu tampil islami, tapi prilakunya sangat jauh dari tuntutan Islam, terutama dalam hal etika berumahtangga.
“Makanya saya ingatkan kepada masyarakat Teluk Bintuni, jangan tertipu oleh kemasan. Pahami betul siapa dan bagaimana dia sebenarnya,” pungkas Rahman Urbun. **