TEROPONGNEWS.COM, BINTUNI– Operasi tangkap tangan (OTT) serangan fajar diduga sebagai jebakan tim paslon bupati dan wakil bupati Teluk Bintuni nomor urut 1 Ali Ibrahim Bauw – Yohanes Manibuy (AYO) terhadap dua anggota tim pemenangan PMK2 di Kampung Lama, Bintuni, Papua Barat, Rabu (9/12/2020) pukul 02.15 WIT dini hari tidak jitu.
Pasalnya, OTT yang dilakukan tim AYO tersebut pada saat dua anggota tim PMK2, Amin Koly bersama Gerald sedang berada di rumah Gerald dan bukan dalam proses bagi-bagi uang yang digembar gemborkan ketua relawan AYO, Agus Manibuy di salah satu media online lokal tersebut.
Akibat aksi tidak benar oleh tim AYO itu, Ketua Relawan PMK2 Amin Koly dan Bendahara tim PMK2 Gerald harus diamankan ke Polres Teluk Bintuni dengan membawa surat mandat serta uang saksi PMK2 senilai Rp 5 juta dan kartu kandidat Petrus Kasihiw – Matret Kokop yang menurut Agus Manibuy Cs sebagai barang bukti OTT.
Ketua relawan PMK2 Amin Koly kepada media ini mengklatifikasi bahwa apa yang dituduhkan tim AYO kepada mereka berdua sangat tidak benar, pasalnya orang yang menerima uang serangan fajar itu tidak ada.
“Yang tim AYO tuduhkan bahwa saya dengan Gerald lakukan serangan fajar itu sangat tidak benar, karena kami berada di rumahnya Gerald, Kampung lama kemudian kalau OTT itu serangan fajar siapa yang terima uang?” kata Amin kepada media ini dengan nada Tanya.
Amin menceritrakan kronologis kejadian bahwa pada pukul 01.30 WIT dirinya bersama Gerald duduk sambil ngobrol di Mako Brimob selama 30 menit karena semakin larut malam mereka ke rumah Gerald di Kampung Lama.
“Setibanya kami di jalan masuk kampung lama ternyata banyak pendukung AYO disitu mereka sudah palang sehingga saya tindis gas menuju ke rumah Gerald untuk amankan diri, mereka tidak dapat saya dorang obrak abrik mobil saya lalu temukan administrasi saksi itu” jelas Amin Koly.
Dikatakan ketua garda pemuda NasDem Teluk Bintuni itu bahwa ada surat mandat, kemudian uang senilai Rp 5 juta dan kartu calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2 diberikan kepada saksi-saksi PMK2 di TPS bukan untuk money politik.
Dia mengaku bahwa dirinya sudah menjadi target tim AYO untuk jadi korban tangkap tangan, dimana yang pertama di taman kota, kedua pada H-1 dan yang ketiga pada malam hari namun bukti-bukti tidak kuat.
Pernyataan Amin Koly dibenarkan Bendahara Tim PMK2 Gerald bahwa apa aksi tm AYO cuma mau mencari kesalahan paslon nomor urut 2 dengan melakukan jebakan yang tidak punya bukti dan fakta.
“Fakta yang terjadi itu bukan seperti yang mereka gembar-gemborkan di media online itu, kami mau buat serangan fajar ke siapa..? siapa yang terima uang itu..? TKP di rumah saya kok..! setelah ini saya akan tempuh jalur hukum untuk tuntut nama baik karena tidak sesuai baru nama dicemarkan oleh Agus Manibuy cs” tegas Gerald.
Sedangkan kordinator tim hukum PMK2 Cosmas Refra,S.H.,M.H menegaskan bahwa kasus dugaan money politik bukan domainnya Polres tetapi Gakumdu Bawaslu Teluk Bintuni