Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Ratusan Guru di Merauke Lakukan Jalan Sehat Bersama

×

Ratusan Guru di Merauke Lakukan Jalan Sehat Bersama

Sebarkan artikel ini
Waket 1 PGRI Merauke, Soleman Jambormias. Foto-Getty/TN
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Dalam rangka Hari Guri ke-75 dan HUT PGRI tahun 2020, PGRI Merauke melaksanakan jalan sehat bersama.

Sekitar 500 guru melakukan jalan sehat mulai dari Libra menuju titik finish Halaman Kantor Bupati Merauke, Rabu (25/11/2020).

Example 300x600

“Sorenya, puncak acara dilakukan resepsi di Auditorium Kantor Bupati Merauke,” jelas Wakil Ketua (Waket) 1 PGRI, Soleman Jambormias usai jalan sehat.

Kali ini, lanjut Solaeman, tidak banyak kegiatan yang dilakukan, karena menyesuaikan dengan situasi Covid-19, dengan tema, Guru Menolak Menyerah karena Corona adalah tema utama yang diusung pada peringatan tahun ini.

“Tema ini diharapan guru tidak menyerah dengan keadaan Corona. Apa lagi di awal tahun 2021, seluruh sekolah di Indonesia sudah diwajibkan sekolah tatap muka,” ucapnya.

Pesan utama dalam dua momen ini, para guru di Merauke hendaknya tetap bersatu, terutama melaksanakan tugas dengan baik dan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dalam hal pengawasan bagi kinerja guru di pedalaman dan kampung.

“Catatan kita para guru di kampung-kampung masih jauh dari harapan. Banyak yang meninggalkan tempat tugas. Yang terutama mengutamakan pelajaran membaca, menulis dan menghitung (Calistung),” pinta Sulaeman.

Harapan yang juga disampaikan Solaeman sebagai perwakilan dari PGRI, perhatian tunjangan perbaiki penghasilan untuk seluruh guru dan tenaga pendidik, serta penyediaan infrastruktur untuk memberikan kenyamanan guru di kampung.

Namun, apapun situasinya, itu diharapkan tidak menjadi hambatan bagi guru untuk melaksanakan tugas. Jumlah guru honor di Merauke sebanyak 3.000 lebih mulai tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK.

Lanjut, Solaeman harapkan ada peningkatan untuk guru honor. Guru honor di Merauke mempunyai upah terendah dan memprihatikan, karena hanya dibayar dari dana BOS sehingga hanya mendapat Rp 400-500 ribu per bulan.

“PGRI mengharapkan ada perhatian pemerintah untuk guru-guru honor. Kita tidak bisa menutup kemungkinan bahwa Kepala Sekolah mengangkat guru honor, karena kebutuhan. Kalau tidak, terjadi kekosongan di kelas,” ujarnya.

Example 300250
Example 120x600