Faskes Lansia Berbasis Wisata dan Ekologi Akan Dibangun di Merauke

Penyerahan chek tunai dari Ketua Badan Ketananan Nasional dan Internasional RI kepada perwakilan daerah untuk pembangunan Faskes kesehatan usia lanjut berbasis wisata dan ekologi di Merauke. Foto- Getty/TN

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Di Kabupaten Merauke, akan ada tiga titik wilayah kampung yang nanti dibangun fasilitas kesehatan usia lanjut berbasis wisata dan ekologi se-nusantara.

Fungsinya, selain menerima wisatawan usia lanjut dari luar negeri, para lansia lokal sendiri juga akan menikmati fasilitas tersebut. Karena bangunan dilengkapi dengan layanan kesehatan yang nantinya akan diberikan secara gratis bagi para lansia tidak mampu yang akan berobat di sana.

Untuk itu, Rabu (11/11/2020) Tim Badan Ketahanan Nasional dan Internasional RI, dipimpin oleh Raden Mas Tri Harsono bersama Pemkab dan perwakilan tokoh adat, agama dan masyarakat menggelar deklarasi pembangunan fasilitas kesehatan usia lanjut berbasis wisata dan ekologi di Mako Brimob Merauke.

“Alhamdulillah, di Merauke ada tiga titik yang nanti dibangun,” ujar Raden Tri pada sela-sela kegiatan.

Dikatakan, dasar untuk pembangunan faskes ini pertama, sebagai anak bangsa Indonesia harus bangga punya semangat memiliki bangsa sendiri. Kedua, menghormati para pejuang, orang tua yang telah memberikan jasanya demi kemajuan bangsa. Dan ketiga, untuk mengurangi utang negara dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten setempat.

Sebelum dibangun, tim melakukan survey di tiap kabupaten terutama yang sudah siap. Khususnya, lahan, persyaratan dan persetujuan dari masyarakat kampung sekitarnya.

Usai dibangun, selanjutnya akan dikelola oleh Badan Ketahanan Nasional dan Internasional RI melalui pihak ketiga yang dipercayakan mengelola. Pihak ketiga akan serahkan keuangan ke KAS Badan Ketahanan Nasional dan Internasional RI, dan selanjutnya akan kembali memberikan kontribusi kepada daerah.

“Untuk satu titik bangunan diluar dari alat medis, akan menyerap anggaran 80-90 miliar. Luasan per titik 5 hektare. Sementara baru 135 titik yang sudah pasti akan dibangun bahkan sebagian sudah diterbitkan cek,” terang Raden.

Bagi wisata asing yang berkunjung ke Indonesia, akan dibatasi hanya selama enam bulan. Selebihnya harus mengurus ijin wisata kembali.

“Tujuan kita untuk mengurangi utang negara, dan bagaimana kita melayani para lansia luar negeri. Satu lansia asing dikenakan 100 juta selama 6 bulan ” tuturnya.

Kesempatan yang sama, Tim sekaligus menyerahkan cek tunai, yang nantinya akan dicairkan secara serentak di seluruh nusantara. Diharapkan pembangunannya dilaksanakan lebih cepat agar segera dimanfaatkan lansia wisatawan asing maupun lansia lokal.

“Namun, sebelum dibangun harus punya rencana desain tata ruang,” ujar Asisten 2 Bupati Merauke, Ir. H.B.L Tobing dalam arahannya mewakili Pemda Merauke.

Sementara Kasimirus Gebze mewakili tokoh masyarakat adat menyampaikan rasa senang serta terima kasih sebab daerah perbatasan mendapat perhatian dari pusat yaitu adanya program bagi para orang tua atau lansia.

“Hari ini saya baru dengar ada program untuk para lansia di kampung-kampung. Kami sangat respon tujuan program ini,” ucap Kasimirus.