Stimulus UMKM Diharapkan Mampu Tingkatkan Perekonomian Sulbar

Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Enny Anggraeni Anwar. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, MAMUJU – Akibat adanya pandemi Covid-19, sebagian permasalahan kesehatan telah berdampak pada perekonomian global secara keseluruhan, volume perdagangan yang menurun serta rendahnya investasi, harga komoditas ekspor mengalami penyesuaian, serta restrukturisasi ruang fiskal daerah merupakan satu dari sekian banyak tantangan yang dihadapi pada tahun 2020 ini.

Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Enny Anggraenni Anwar mengatakan, sektor perdagangan merupakan sektor kedua terbesar, baik dari sisi pangsa PDRB maupun serapan tenaga kerja setelah sektor pertanian.

Kondisi ekonomi saat ini yang tengah memasuki masa perlambatan tentu berdampak pada kondisi keuangan pelaku usaha, dimana permintaan masyarakat semakin rendah, rasionalisasi biaya personal mau tidak mau harus ditempuh pelaku usaha, agar kegiatan usaha dapat tetap berlanjut.

“Saat ini kita telah memasuki era new normal masa pandemi covid-19, banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi era new normal ini, salah satunya adalah dengan perencanaan bisnis yang matang, ketangguhan, keandalan dan kreativitas pengusaha UMKM. Oleh karena itu, kita perlu memastikan UMKM Sulawesi Barat terus bergeliat. Kami selaku pemerintah daerah terus melakukan upaya seperti memberikan bantuan langsung tunai kepada pelaku UMKM sebagai tambahan modal untuk usahanya,” kata Enny lewat siaran pers yang diterima Teropongnews.com, Jumat (30/10/2020).

Selain itu, kata Wagub, penguatan data dan profil UMKM juga sedang dilakukan melalui pendataan kepada seluruh UMKM Sulawesi Barat melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM.

Pihaknya juga terus mengadakan fasilitas-fasilitas yang bekerjasama dengan instansi vertikal lain, untuk penguatan kapasitas dan kapabilitas UMKM melalui sertifikasi SI dan pelatihan-pelatihan.

“Dari perspektif Sulawesi Barat, pertumbuhan ekonomi daerah juga mencatatkan realisasi yang kurang optimal, capaian pertumbuhan sebesar 0,78 persen pada triwulan ke II tahun 2020, membutuhkan kebijakan yang extraordinary untuk merespon dan antisipasi dampak ekonomi yang lebih dalam,” tandas Wagub.