Paul Mayor: Jangan Saling Serang di Pilkada R4

Tokoh Intelektual Kabupaten Raja Ampat, Paul Fincen Mayor. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, WAISAI – Tokoh Intelektual Kabupaten Raja Ampat, Paul Fincen Mayor memandang, bahwa konstetasi politik di Kabupaten Raja Ampat jelang Pilkada 9 Desember 2020 harus dilihat sebagai sebuah pesta yang harus di nikmati bukan saling menghianati.

“Pesta demokrasi ini hanya sementara waktu, lalu akan kembali seperti semula. Untuk itu, kekeluargaan diantara pendukung kotak kosong dan pendukung AFU-ORI harus tetap bersaing secara sehat dan mengedepankan kekeluargaan,” ujarnya, Senin (26/10/2020).

Sebagai anak asli Suku Betew Raja Ampat, Mayor mengajak masyarakat Raja Ampat untuk mengedepankan kekeluargaan, jangan karena perbedaan pilihan politik, kemudian menghancurkan tatanan kekeluargaan.

“Kita harus berpolitik secara dewasa. Pendidikan politik yang masif, terstruktur dan berjenjang harus terus dikampanyekan, dan diajarkan kepada masyarakat oleh tokoh-tokoh masyarakat Raja Ampat. Jangan ada politik saling menghujat dan menjatuhkan diantara para pendukung,” pinta dia.

Sebagai Tokoh Adat Mananwir, Paul Fincen Mayor mengajak tokoh agama, dan birokrat, agar memberikan pandangan-pandangan yang baik kepada masyarakat Raja Ampat, sehingga terciptannya budaya politik yang sehat di kabupaten seribu pulau ini.

“Jangan jadikan mimbar-mimbar keagamaan untuk kampanye politik. Tapi gunakanlah mimbar-mimbar itu untuk mengutarakan kedamaian, perpolitikan yang sehat dan sejuk, sehingga pasca pilkada tidak ada saling serang dan saling menjatuhkan, sebab akan berimplikasi pada pembangunan di Kabupaten Raja Ampat kedepan.” ujar dia.

“Kabupaten Raja Ampat ini awal mula dibangun dengan cucuran keringat dan air mata para pendahulu kita. Tujuannya adalah, untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat adat raja ampat. Maka hari ini, jangan kita menghancurkan tatanan dan pondasi awal yang sudah ditanamkan dan dibangun oleh para pendahulu kita. Mari jaga kekeluargaan dan kedamaian di raja ampat. Politik itu sementara saja, beberapa saat saja, tapi keluarga itu abadi,” tandasnya.