TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Empat Puskesmas di Kota Sorong yaitu, puskesmas Sorong Timur, puskesmas Tanjung Kasuari, puskesmas Sorong dan puskesmas Doom ditutup sementara.
Ditutupnya keempat puskesmas tersebut, disebabkan adanya tenaga dokter dan tenaga kesehatan (Nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dengan ditutupnya Puskesmas, pihak Puskesmas dapat melakukan sterilisasi untuk melindungi masyarakat, dokter dan tenaga kesehatan yang berkerja disaat puskesmas tersebut dibuka kembali.
Kabar baiknya, sejumlah puskesmas yang ditutup beberapa waktu lalu yaitu, puskesmas Malawei dan puskesmas Malanu, sudah dibuka kembali untuk melakukan pelayanan kesehatan seperti semula.
“Dari update data organisasi profesi kota, tenaga kesehatan yang terpapar sebanyak 50 perawat, dimana sudah ada 23 orang yang sembuh, dan 27 lainnya sedang menjalani karantina. Ada juga 20 bidan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Hermanus Kalasuat, Rabu (30/9/2020).
Soal dokter yang terpapar Covid-19, sambungnya, untuk saat ini belum ada datanya. Alasannya, harus dikoordinasikan dengan organisasi profesi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait data medis itu sendiri.
Untuk proses karantina, tenaga dokter lebih banyak melakukan karantina mandiri. Namun demikian, ada beberapa juga yang dikarantina di Diklat Kampung Salak. Terkait kapan dibukanya kembali keempat puskesmas tadi, lanjut Kadiskes, jangka waktu penutupannya bervariasi, disesuaikan dengan jumlah besaran kasus di puskesmas tersebut.
Jika ada yang terkonfirmasi kasus positif, maka akan disesuaikan. Sehingga, tidak selamanya penutupan berlangsung selama seminggu.
“Jadi, sepanjang tidak ada laporan kepada kami untuk memperpanjang penutupan, maka kami menganggap sudah selesai,” jelas
Pada kesempatan terpisah, Walikota Sorong, Drs. Ec. Lamberthus Jitmau, MM saat diwawancara mengatakan, penutupan puskesmas hanya untuk beberapa hari saja. Untuk RSUD Sele Be Solu, sekalipun ditutup, namun pelayanan lainnya masih berjalan.
“Puskesmas dan rumah sakit tersebut sudah seharusnya ditutup untuk sementara. Dengan adanya penutupan, juga ada manfaat bagi tenaga kesehatan, dimana memberi waktu bagi mereka untuk beristirahat dan menjaga stamina. Jika tenaga medis dibiarkan kerja terus-menerus, maka mereka juga akan kelelahan dan terkena virus Covid-19 nantinya,” pungkas Walikota Sorong.