TEROPONGNEWS.COM, JAYAPURA – Dewan Adat Papua (DAP) Doberay menggelar aksi 1000 lilin di Kantor DAP Jalan Ciliwung, Sanggeng, Manokwari, untuk mendoakan almarhum Pendeta Yermias Zanambani S.Th, Kamis (1/10/2020).
Pdt. Yermias Zanambani,S.Th adalah tokoh agama, hamba Tuhan, Sang Penginjil yang tertembak ketika pulang dari kandang setelah memberi makan ternak Babi di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Sabtu, 19 September 2020.
Selain sebagai penginjil, Yermias Zanambani adalah Ketua Klasis Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) di Hidatipa, Intan Jaya, Papua. Ia juga penerjemah Alkitab ke bahasa Suku Moni.
Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah Doberay, Paul Finsen Mayor mengatakan, aksi 1000 lilin ini sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinam atas rentetan kekerasan di Tanah Papua yang eskalasinya semakin naik.
“Korban dari warga sipil sampai tokoh agama pun berjatuhan. Nyawa manusia bagai tak ada nilai. Berbagai alasan klasik mulai dibeberkan di media-media cetak dan elektronik seakan mau digiring untuk membenarkan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan di Tanah ini,” ujarnya.
“Pada hari ini, masyarakat adat melakukan Doa Syukur dan Aksi Nyalakan 1000 Lilin Perdamaian dengan tema “Pray for Pdt. Yermias Zanambani,S.Th,” tambah Putra Raja Ampat ini.
Ibadah di pimpin Pdt. Hutler Dimara,S.Si.Teol didampingi Pendeta Soleman Menufandu,M.Th selaku Bidang Agama di DAP WILAYAH III Doberay. Kegiatan ini juga dihadiri oleh pimpinan agama baik dari muslim maupun nasrani, serta tokoh mahasiswa dan pemuda, serta dihibur penyanyi legendaris Papua, Sandhy Betay.
Paul juga menegaskan, kegiatan ini sebagai bentuk ungkapan solidaritas dan seruan kedamaian kepada semua pihak, baik di Tanah Papua dan di luar Tanah Papua untuk mendorong dihentikan kekerasan dan operasi militer di Tanah Papua.
Setelah ibadah, kegatan dilanjutkan dengan Dialog Damai Bagi Masa Depan Papua, sehingga menghindari korban berjatuhan di atas Tanah Papua.
“Atas nama Masyatakat Adat Papua wilayah III Doberay/Papua Barat, mendorong semua pihak untuk membantu mendorong dan menciptakan kedamaian demi masa depan Papua yang lebih aman, damai, tentram dan adil,” urainya.
Harapan ini sesuai dengan Tema Dewan Adat Papua : ” Selamatkan Manusia, Tanah dan Sumber Daya Alam Papua. **