TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Unjuk rasa sejumlah elemen terjadi di Kantor KPU Merauke. Aksi unjuk rasa ini dipicu beberapa tahapan yang dianggap bertentangan.
Massa pengunjuk rasa terlihat saling dorong mendorong dengan aparat keamanan yang berjaga-jaga di kantor KPU. Bukan saja membakar ban, massa juga melempar kantor KPU Merauke dengan batu.
Namun jangan khawatir, karena ini hanyalah simulasi yang dibuat oleh Polres Merauke, untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa yang akan terjadi, saat pentahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2020 di kantor KPU.
Simulasi ini sendiri disaksikan oleh anggota komisioner KPU, Bawaslu dan tokoh masyarakat Merauke, ratusan personil TNI-Polri lakukan simulasi Sispamkota (Sistem Pengamanan Kota Merauke), di Jalan Brawijaya Merauke, Selasa (1/9).
Kapolres Merauke, AKBP Ary Purwanto mengatakan, simulasi Sispamkota dilakukan dalam rangka pengalaman Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Merauke, yang diawali dengan pendaftaran pada 4-6 September 2020.
Tujuan simulasi ini yakni, agar anggota TNI maupun Polri mengetahui apa saja potensi kerawanan selama berjalannya Pilkada.
Sehingga dapat mengetahui bagaimana cara penanganannya secara bertahap, kekuatan yang harus disiapkan, dan perbantuan TNI saat terjadi eskalasi situasi di lapangan.
“Adanya simulasi ini, kedepan tidak ada lagi kesalahan dari anggota dalam pelaksanaan tugas, dan mereka tahu apa yang harus mereka lakukan ketika terjadi kenaikan eskalasi,” ujar Kapolres usai simulasi.
AKBP Ary Purwanto menyebut, anggota TNI baik darat, laut maupun udara sudah sangat siap membantu Polres Merauke dalam mengamankan jalannya Pemilu 2020 ini, dan memastikan semua proses berjalan aman dan lancar.
“Intinya dari pimpinan TNI siap membantu, berapapun jumlah personil yang kita minta, mereka siap,” tuturnya.