Pihak RSUD Raja Ampat Menilai Pernyataan Pasien C-19 yang Diviralkan Adalah Kebohongan Besar

Direktur RSUD Raja Ampat, dr. Agus Harianto, Sp.B, sambil menunjukan resep obat yang diberikan kepada pasien C-19 saat diisolasi. Foto Wim/TN.

TEROPONGNEWS.COM, WAISAI- Rekaman video berdurasi 4.31 menit yang direkam oleh salah seorang pasien Covid-19 di kabupaten Raja Ampat atas nama Oktovina Tonata (33) viral di media sosial (medsos).

Dalam video tersebut, Oktovina yang juga merupakan tenaga medis di RSUD Raja Ampat ini, menyampaikan kekesalannya terhadap pihak rumah sakit, yang intinya ia bersama keluarganya tidak mendapat perhatian dan pelayanan yang baik selama menjalankan isolasi di RSUD Raja Ampat.

Menanggapi pernyataan lewat rekaman video yang viral itu, pihak rumah sakit melalui, Direktur RSUD Raja Ampat, dr.Agus Harianto, Sp.B, membantah dengan keras sekaligus melakukan klarifikasi terhadap pernyataan salah satu pasien Covid-19 yang juga merupakan pegawai RSUD Raja Ampat yang viral di media sosial beberapa hari terakhir ini.

Menurut dokter Agus, semua yang dikatakan pasien C-19 atas nama Oktovina Tonata dalam videonya itu, adalah bohong besar dan sama sekali tidak benar. “Semua pengakuan Okto dalam videonya itu, sama sekali tidak benar alias bohong besar, kami punya bukti-bukti,” ujar dr.Agus dengan tegas, sambil menunjukan sejumlah bukti yang ada.

Dikatakan dalam kronologis yang terjadi, apa yang dikatakan pasien C-19 itu merupakan penghujatan terhadap RSUD Raja Ampat dan bertolak belakang dengan fakta yang dilakukan rumah sakit terhadap dirinya bersama keluarga, suami dan ana-anak.

Menurutnya, salah satu statmen yang dinilainya tidak benar adalah ketika yang bersangkutan mengatakan jika pasienlah yang membersihkan ruangan isolasi di RSUD Raja Ampat bersama keluarga.

“Di dalam video yang beredar menurut Okto, katanya mereka pertama masuk karantina itu sangat menderita, karena harus bersihkan ruangan, tempat tidur dan tidak ada satu dokter pun tidak ada yang mengunjungi mereka. Saya mau katakan bahwa itu tidak benar. Karena sistim kebersihan di rumah sakit itu dilakukan dua lapis,” jelas dr.Agus Harianto, Selasa (29/9/2020).

“Lapis pertama dilakukan oleh tim Covid kami, setelah rungan tersebut dibersihkan selanjutnya ruangan itu dikunci agar tidak dimasuki orang, mereka pun mendapat ruangan tersendiri. Terus apanya yang salah, ruangan isolasi saat mereka masuk dalam keadaan bersih. Tanya ibu Rita dan tim yang membersihkan, mereka itu yang kasi bersih,” tegasnya.

“Lalu katanya juga tidak ada dokter satu pun tidak mengunjungi mereka. Ini kebohongan apa lagi, jujur saja saya mau bilang kalau saya (dr.Agus) sendiri yang melakukan visite terhadap Okto (pasien C-19). Jangan mengatasnamakan kami atau orang lain, saya sendiri yang melihatnya sebanyak tiga kali. Setelah saya, ada juga dokter Laura dan dokter Rosenda. Saya bisa menunjukan buktinya,” kata dokter Agus.

Selain itu kata Direktur RSUD Raja Ampat ini, bahwa masih ada lagi kebohongan yang dibuatnya dalam video berdurasi 4.31 menit itu. Kebohongan lain terkait dengan asupan vitamin yang katanya tidak diberikan oleh rumah sakit.

“Kalau Okto katakan tidak ada vitamin yang diberikan, terus mereka harus beli obat, itu salah. Yang sebenarnya pada Kamis malam (24/9/2020) setelah dapat keluhan dari Okto, dokter Rosenda langsung memberikan obat untuk Okto, obat apa itu, ini bukti resepnya,” terang dokter Agus sambil menunjukan resep obat dari dr.Rosenda kepada Okto.

Ironisnya kata dokter Agus, dua anaknya yang berinisial PP (9) dan BTH (3) setelah di swab hasilnya negatif, tapi yang bersangkutan memaksakan untuk membawa anak-anaknya bersamanya ke tempat isolasi.

“Setelah hasil swab keluar, ternyata dua anaknya itu hasilnya negatif. Kami sudah memberikan pemahaman dan berusaha supaya kedua anak ini dipisahkan, tapi ibunya sendiri yang tidak mau pisah dengan keluarga dan anak-anaknya,” terangnya.

Selanjutnya juga dijelaskan terkait perkelahian antara dirinya dengan dokter, terus tidak ditensi oleh petugas medis, sampai keluhan dimasukannya ke isolasi, menurut kepala rumah sakit kabupaten Raja Ampat itu, tidak ada satu pun yang benar. “Jika ada tendensi pribdinya bersama rumah sakit, saya rasa itu urusan pribadinya, yang pasti rumah sakit tidak merasa ada masalah dengan yang bersangkutan,” tutup dr.Agus Harianto, Sp.B.