Berita

Pemprov Sulsel Siap Atasi Anjloknya Harga jagung

×

Pemprov Sulsel Siap Atasi Anjloknya Harga jagung

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah. Foto-Ediyana/TN

TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus melakukan langkah, dalam rangka mengatasi anjloknya harga jagung yang membuat petani merugi.

1463
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku, Pemerintah Provinsi Sulsel akan turun tangan untuk menjadi penyangga harga jagung.

“Kami menyiapkan diri untuk menjadi penyangga harga jagung di petani. Apalagi, hampir setiap tahun harga jagung anjlok, dan membuat petani mengalami kerugian.” kata Gubernur kepada wartawan, di Makassar, Jumat (4/9).

Ia menyebutkan, telah mengingatkan kepada seluruh pengusaha yang banyak menggunakan jagung, agar tidak mempermainkan harga.

“Kami sudah ingatkan kepada seluruh perusahaan yang menggunakan banyak jagung, kalau ini terus terjadi setiap panen raya, harga pada jatuh, pemerintah sekarang sudah mempersiapkan diri menjadi penyangga,” sebutnya.

Gubernur Sulsel lebih jauh mengaku, langkah yang akan dilakukan dalam menjaga harga jagung, dengan bekerja sama dengan Perpadi.

“Mungkin nanti akan sama-sama Perpadi, karena Perpadi ini sudah punya infrastruktur yang sangat bagus di lapangan, segala kekurangan-kekurangan kita saling menutupi,” pungkasnya.

Lebih lanjut Gubernur menambahkan, untuk harga beras tidak ada masalah karena pemerintah punya HPP (Harga Pokok Penjualan) jauh lebih tinggi, dibanding dengan harga pedagang.

“Kalau Beras nggak ada masalah lagi karena pemerintah punya HPP jauh lebih tinggi, dibanding dengan harga pedagang, sehingga pemerintah memang melindungi hasil-hasil petani. Tapi di jagung, jujur saja petani kita belum menikmati hasil, karena dipermainkan oleh sistem cartel,” tambahnya.

“Sekali lagi saya akan sampaikan bahwa pemerintah sudah menyusun skema, untuk menjadi penyangga jagung HPP kan jelas Rp 3.150, sementara petani kita ketika musim panen paling tinggi Rp 2.000, kadang ada juga yang Rp 1.500, 1.600 jadi kasihan. Bahkan, sudah banyak pihak perbankan yang menawarkan diri untuk memback up harga jagung petani,” tandas Gubernur.