TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Masyarakat kota Sorong harus lebih berhati- hati dan bersabar saat melintas diruas jalan di kota Sorong. Pasalnya jalan rusak dan berlubang menghiasi hampir semua jalan di kota Sorong . Hal ini juga menghantui pengguna jalan di kota yang dijuluki kota Berasama ini.
Kerusakan itu seperti tampak di ruas Jalan Sungai Kamundan KM. 12 masuk, jalan Basuki Rahmat KM. 10, jalan Arteri, jalan Ahmad Yani depan RRI dan depan Masjid Al-Akbar, tikungan SPBU KM. 9.
Bahkan, kerusakan jalan telah berlangsung lama, ada juga jalan yang belum lama dilakukan pengaspalan namun sudah kembali rusak. Banyak pengguna jalan yang mengeluh adanya kemacetan akibat rusaknya jalan. Ada pula pelintas yang mengkhawatirkan keselamatan saat berkendara terutama di malam hari.
Apalagi di ruas jalan Sungai Kamundan KM. 12 masuk, jalan tersebut nampak sangat memprihatinkan. Di kawasan tersebut mulai dari jalan bergelombang hingga berlubang dengan diameter dan kedalaman yang bervariasi.
Selain itu kondisi jalan juga banyak terjadi bekas tumpuan kendaraan berat, sehingga membuat roda kendaraan yang melintas tidak stabil. Bahkan, warga sekitar menyebutnya arena offroad karena sepanjang jalan tersebut bergelombang dan berlumpur.
“Kalau pas musim panas berdebu, kalau musim hujan berlumpur. Apalagi pas musim hujan, kita tidak tahu jalan yang mana ya g berlubang karena tertutup genangan air. Tentunya ini sangat berbahaya bagi kami yang melintas,”keluh salah satu pengguna jalan, Marinus kepada media ini, Minggu (27/9/2020).
Ruas jalan lainnya yang cukup membahayakan yakni jalan Basuki Rahmat KM. 9,5. Banyak warga yang terjatuh di jalan tersebut karena kondisi jalannya yang berlubang tepat di tengah jalan.
Apalagi saat malam hari, para pengendara mengaku tidak melihat adanya lubang di jalan itu, sehingga mereka melaju dengan kecepatan tinggi dan akhirnya menabrak lubang tersebut dan kemudian terjatuh.
“Masalah jalan rusak bukan masalah baru di kota Sorong. Jalan di kota Sorong sudah banyak yang rusak, dulu jalan rusak paling paling parah di depan Perumnas, kemudian di depan SMA 3 kota Sorong, “keluh Paulus.
Paulus mengatakan, perbaikan jalan jangan hanya dilakukan ketika sudah ada korban. Selain itu, kata Paulus, pentingnya pemberian rambu-rambu pada jalan yang rusak agar warga yang melintas lebih berhati-hati.
“Jangan hanya pada saat kunjungan Presiden saja baru bisa diperbaiki. Jalan rusak juga bukan diperbaiki secara menyeluruh tapi hanya tambal sulam. Jadi baru saja diperbaiki sudah rusak, ” pungkas Paulus.
Belum lagi di sekitar jalan Sapta Taruna, jalan Arteri, dan masih banyak lagi di jalan lainya.
Mirisnya mulai jalan lingkungan hingga jalan utama lubang terjadi dimana – mana, padahal sebuah pemerintah yang memiliki anggaran dan instansi Dinas Pekerjaan Umum justru terkesan tutup mata. ” Pak Wali, Pak Kadis PU, pak Satker dan Pak Dewan yang terhormat tolong bangun jangan tidur terus,” umpat Tinus penuh kesal.
Jangan lagi ada alasan karena itu ruas jalan provinsi atau ruas jalan Nasional, yang jelas penggunanya adalah para pejabat dan masyarakat kota Sorong.