Berita

Di Ujung Pidato LKPj, Bupati Kasihiw Menyampaikan Pesan Ini

×

Di Ujung Pidato LKPj, Bupati Kasihiw Menyampaikan Pesan Ini

Sebarkan artikel ini
Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw menyampaikan pidato pengantar LKPj dalam sidang paripurna di gedung DPRD Kabupaten Teluk Bintuni, Senin (7/9/2020). (Foto:Tantowi/TN)

TEROPONGNEWS.COM, BINTUNI – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah yang berlangsung di Kabupaten Teluk Bintuni, jangan sampai menghilangkan rasa persatuan dan persaudaraan masyarakat, yang sudah menjadi warisan turun menurun.

1519
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Seluruh elemen masyarakat harus menjauhkan dari aksi-aksi radikalisme, rasisme dan persekusi agar pesta demokrasi berlangsung secara aman dan damai.

Pesan itu disampaikan Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw, diujung pidato Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati tahun 2019, dalam Sidang Paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Teluk Bintuni, Senin (7/9/2020).

“Sekarang kita sudah masuk fase pilkada. Kita tidak boleh kehilangan rasa persatuan, persaudaraan yang telah mewarisi di Kabupaten Teluk Bintuni sebagai rumah bersama. Jauhkan diri dari radikalisme, rasisme, persekusi. Persatuan adalah harmoni yang harus kita jaga bersama,” kata Bupati Kasihiw.

Menurutnya, hidup rukun dalam kebersamaan adalah keniscayaan yang harus di rawat bersama, untuk melanjutkan pembangunan di Teluk Bintuni yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

Persaingan yang semakin global dan masif, disampaikan Kasihiw, harus dihadapi dengan kebersamaan dan inovasi, serta meninggalkan cara-cara lama.

“Kita tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Ego sektoral sudah tidak releva lagi, kerjasama tim, kolaborasi dan sinergi harus ditingkatkan. Kita juga harus lebih sigap, lebih cepat, dan menghadapi persaingan dengan kreativitas, inovasi dan kecepatan. Semboyan biar lambat asal selamat, sudah tidak relevan. Yang harus kita terapkan saat ini, Cepat dan Selamat,” tandasnya. **