TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 10 orang jurnalis asal Indonesia Timur, terpilih sebagai penerima beasiswa liputan (story grant) dari Serikat Jurnalis Keberagaman (SEJUK) dan Internews.
Pengumuman jurnalis terpilih yang akan meliput isu-isu keberagaman di wilayah Indonesia Timur ini, di unggah pada website sejuk.org pada Senin (31/8/2020) malam.
SEJUK adalah CSO (Civil Society Organization) yang berdiri sejak 18 Mei 2008 dan memiliki konsen pada pembelaan hak azasi keberagaman, mulai soal agama hingga gender.
Sebelum dipilih sebagai penerima story grant jurnalisme keberagaman, para wartawan dari berbagai daerah di Indonesia Timur ini mengikuti workshop jurnalistik secara virtual, yang berlangsung selama empat hari, mulai Selasa (25/8/2020).
Di akhir kegiatan, jurnalis mempresentasikan proposal liputan keberagaman yang lolos seleksi pada awal Juli 2020.
“Terima kasih untuk semua partisipasi dan kerja sama dalam pelaksanaan workshop yang kita lakukan minggu lalu. Terima kasih juga untuk antusiasme yang gak turun-turun. Terima kasih sudah sabar menunggu pengumuman hingga hari ini. Selamat untuk teman-teman yang mendapatkan kesempatan story grant!,” ungkap Sri Wahyuni Fatmawati Pulungan, mentor Story Grant Jurnalisme Keberagaman Wilayah Timur Indonesia.
Program workshop dan story grant jurnalisme ini terbagi dalam empat wilayah, meliputi Jakarta, Jawa Barat dan Banten; Sumatera; Kalimantan; dan Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Maluku Utara serta Papua.
Dari masing-masing wilayah dipilih 10 proposal untuk mendapatkan fellowship.
Menurut Yuni, hingga batas akhir penyampaian proposal liputan pada 19 Juni 2020, jumlah proposal yang masuk cukup banyak. Tetapi proposal yang lolos seleksi saja yang kemudian menjadi syarat peserta mengikuti workshop.
“Selamat meliput juga untuk teman-teman yang belum berkesempatan. Kami tetap akan senang sekali melihat proposal yang teman-teman ajukan terbit di media masing-masing,” tambah Yuni, yang juga Pemimpin Redaksi SEJUK.org
Dari 6 jurnalis perempuan dan 7 jurnalis laki-laki peserta workshop, berikut 10 jurnalis terpilih dan proposal liputannya yang berhak mendapat beasiswa program story grant;
1.15 Tahun Pengungsi Ahmadiyah Transito, Jalan Terjal Mencari Keadilan – (Zainuddin Syafari, Radio Global FM Lombok)
2. Ekosistem Kreatif Sebagai Skema Bertahan Hidup Anak Muda Multikultur di Ambon, (Priska Birahy, terasmaluku.com)
3. LGBT di Kupang, Iman dan Penerimaan Gereja – (Novemy Leo, pos-kupang.com)
4.Mengapa Transpuan di Kupang Masih jadi Warga Kelas Dua? – (Yohanes Adrianus, Okezone.com)
5.Peran Jaringan Ahmadiyah di Ambon – (Tajudin Buano, Harian Ambon Express)
6.Masjid Syuhada Larantuka, Flotim dan Keberagaman Umat Beragama – (Rini Kartini, Maumere TV)
7.LGBT ODHA di Ambon dan Bagaimana Mereka Berjuang Melawan Stigma dan Diskriminasi – (Khairiyah Fitri, ambonnesia.com)
8.Perkembangan Ahmadiyah di Papua Barat – (Olha Irianti Mulalinda, sorongnews.com)
9.Mempertahankan Peringkat Melalui Proyek Kampung Toleransi Beragama – (Tantowi Djauhari, teropongnews.com)
10.Menembus Kabut Stigma di Tengah Pandemi Covid-19 – (Irenius J. A. Sagur, ekoranttt.com).
“Selamat untuk 10 orang jurnalis penerima story grant meliput isu keberagaman wilayah Indonesia timur yang diadakan SEJUK dan Internews,” pungkas Yuni. ***