TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Kepala Pelni Merauke, Bambang Sigit menyampaikan permintaan kepada Pemda Merauke melalui Bupati, agar mengijinkan kapal penumpang kembali masuk ke Merauke, guna mengangkut penumpang.
Pasalnya, masyarakat Merauke sangat membutuhkan menggunakan transportasi laut untuk keluar daerah Merauke, seperti ke Timika, Kaimana, Fak-Fak sampai Bitung dan Bali.
“Masyarakat sudah rindu kapan kapal kembali beroperasi. Sudah banyak yang bertanya-tanya ke kantor Pelni,” terang Kepala PT. Pelni Cabang Merauke, Rabu (26/8), di Merauke.
Besar harapan Bupati Merauke memberikan kesempatan sekurang-kurangnya membuka akses penumpang keluar Merauke. Tidak masalah, jika tidak mengijinkan penumpang yang akan datang ke Merauke.
Ia mengatakan, jika diijinkan kapal Pelni mengangkut penumpang, maka pihak Pelni akan betul-betul memperhatikan protokol kesehatan penumpang. Setiap yang akan melakukan perjalanan harus mengikuti rapid test terdahulu.
“Ini akan dilihat sebelum pembelian tiket. Bagi yang dokumen kesehatan belum lengkap otomatis akan dikembalikan dan pembelian tiket tidak dilayani,” ujarnya.
Selain itu, jumlah penumpang akan dibatasi kisaran 50-70 persen dari kapasitas kapal. Ia menambahkan, saat ini di wilayah Papua, hanya pelabuhan laut Merauke dan Agats yang belum dibuka untuk kapal penumpang.
“Sementara pelabuhan paling ujung dan terakhir adalah pelabuhan Merauke. Sehingga kalau kapal kami tidak sampai ke Merauke akan tidak maksimal,” pungkasnya.
Menanggapi permintaan iu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke, Fransiskus Anggawen mengatakan, pelabuhan Merauke akan dibuka kembali jika kondisi Covid-19 di Merauke membaik selama diijinkan jalur penerbangan.
Untuk pelabuhan, sudah pernah disampaikan ke Bupati Merauke selaku pemegang kewenangan. Namun, belum diresponi, karena faktanya, jumlah pasien terpapar Covid-19 di Merauke kian bertambah. Dan itu berasal dari pelaku perjalanan. Apalagi, kalau ditambah dengan dibuka kembali transportasi laut, dikhawatirkan akan membludak.
“Kita lihat saat ini pasien Covid-19 masih meningkat, sudah pasti Pak Bupati belum mengijinkan kapal penumpang, jangan sampai pasien membludak lalu tenaga medis kewalahan, dan rumah sakit tidak mampu untuk menampung,” ujar Frans.