TEROPONGNEWS.COM,JAKARTA- Kendati berbagai upaya pemerintah dalam penanganan pemberantasan Covid-19 yang sudah berjalan kurang lebih 7 bulan di Indonesia dan dunia pada umumnya.
Dimana di indonesia sudah menghabiskan anggaran lebih dari 9 ratus triliun rupiah tapi belum mencapai hasil maksimal, membuat masyarakat tidak percaya lagi dengan akibat bosan dengan kebijakan pemerintah.
Bahkan kondisi tersebut berbagai kebijakan pemerintah yang banyk tidak bersentuhan lansung dengan rakyat, terkesan ibarat dibuat lahan untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu melalui program kartu pencari kerja dan lainnya, dimana sekarang ini masyarakan butuh makan.
Ditambah lagi kebijakan pemerintah untuk masyarakat tidak boleh berada di tempat keramaian seperti di pasar-pasar sehingga ditutup, rumah ibada tutup,sekolah tutup dengan sistim belajar online yang merupakan bisnis telkomsel.
Senator Papua Barat, M.Sanusi Rahaningmas,S.Sos.,M.M.Sip mengatakan, terkait upaya pengadaan Vaksin dari cina oleh ketua Covid Nasional yang juga menteri BUMN, Erick Tohir dan Menteri kesehatan, Terawan yang rencana ujicoba vaksin Covid-19 dari cina pada bulan januari 2021, mendapat tanggapan dari mantan Menkes RI, Siti Fadilah Supari.
“Jangan sampai rakyat indonesia dijadikan kelinci percobaan dengan Vaksin tersebut. Sehingga kiranya Untuk Uji coba Vaksin saya minta di mulai dari Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN beserta keluarga dan staf kementrian sebelelum di berikan kepada Rakyat Indonesia lainya.” tegas Rahaningmas melalui siaran persnya yang diterima media ini, Selasa (11/8).
Menurut MSR (sapaan akrabnya) karena itu merupakan program menteri jadi selayaknya lebih dulu diujicoba oleh mereka, sama halnya dengan program Kalung penangkal Corona oleh kementrian Pertanian ( Kementan) melalui badan penelitian dan pengembangan pertanian ( Balitbangtan) itu hasilnya lebih dulu dibagi kepada para Menteri dan Pejabat Negara Lainya.
“Lantas kenapa Vaksin ini uji cobanya adalah Masyarakat lebih duluan. Bahkan Menteri BUMN sendiri dalam satu wawancara di Salah satu televisi katanya untuk uji coba vaksin tersebut sebagai pimpinan nanti belakangan saja biarkan anak buah dan masyarakat yang dulu sementara untuk kalung penangkal Corona bos-bos yang duluan menggunakan itu sangat tidak adil.” cetusnya.