TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Lomba panjat pinang warnai puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-75 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Merauke, Papua.
Lomba ini sengaja diangkat untuk memupuk rasa kebersamaan sekaligus sebagai filosofi sebuah perjuangan dan usaha untuk mencapai sesuatu yang baik.
“Segala sesuatu dengan usaha keras pasti bisa dicapai. Makanya dengan panjat pinang, dilakukan secara gotong royong dan sampai juga di atas,” ucap Kalapas Soni Sopyan, Senin (17/8) di Lapas Merauke.
288 orang warga bina diikutsertakan dalam perlombaan maupun kebersihan lingkungan dan senam bersama.
Tahun ini tidak ada upacara sebagaimana tahun lalu. Semua terpusat ikuti upacara secara nasional melalui virtual yang dipusatkan di NTT.
Total Nara pidana di Lapas Merauke adalah 288 orang dan 160 orang diusulkan mendapatkan remisi (ada perubahan data wawancara sebelumnya diusulkan 190 orang).
“Dari 160, yang baru turun 152, yang delapan orang belum turun karena dokumennya belum lengkap,” sebut Kalapas.
Dari total di atas, yang menerima potongan masa pidana untuk satu bulan sebanyak 24 orang, dua bulan 26 orang, tiga bulan 31 orang, empat bulan 25 orang dan enam bulan 5 orang.
Segebap warga binaan ditekankan untuk tetap berkelakuan baik, dengan menjaga sikap dan perilaku sebagai syarat mendapatkan pemotongan masa tahan atau remisi.
Saat ini, kapasitas Lapas Merauke capai 319 orang. Dari sebelumnya sekitar 350an warga binaan, 90 orang diasimilasi rumah karena Covid-19 untuk menghindari penyebaran virus di komunitas ini.
“Asimilasinya masih berlanjut sampai 30 Desember, sampai Permennya dicabut,” tandanya.