TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), yang dihadiri langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati berlangsung sukses dan lancar.
Puncak HAN tingkat Provinsi Sulsel yang dilaksanakan di ruang rapat pimpinan (rapim) Kantor Gubernur Sulsel, dan juga dihadiri beberapa bupati dan walikota di sulsel seperti Bupati Gowa, Bupati Bone, dan PJ Walikota Makassar.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB) Provinsi Sulsel, Iqbal Suhaeb mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan HAN tingkat Provinsi Sulsel berjalan sesuai rencana.
“Alhamdulillah seluruh rangkaian HAN yang dihadiri lansung Menteri PPPA berjalan sesuai rencana, baik pada saat menteri melakukan peninjauan ke Puskesmas Makkasau sebagai Puskesmas Ramah Anak di Kota Makassar, Perpustakaan lorong dan taman baca, serta lainnya,” ungkap Iqbal kepada wartawan, di Makassar, Jumat (21/8).
Ia menyebutkan, di momentun HAN ini semua pihak berkomitmen, untuk mengakhiri terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulsel.
“Seluruh pihak mulai dari DPRD, Kejaksaan Tinggi, Pemerintah daerah se-Sulsel, Pemprov, Kementrian PPPA, serta lainnya berkomitmen untuk mengakhiri terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulsel,” ujar dia.
Iqbal Suhaeb lebih jauh mengaku, Hari Anak Nasional Provinsi Sulawesi Selatan tahun ini mengangkat tema “Anak Terlindungi, Sulawesi Selatan Maju, Tetap Gembira di Rumah“.
“Tema HAN tahun ini, sesuai dengan kondisi saat ini ditengah pandemi Covid-19, yang memaksa kita harus banyak melakukan aktifitas dari rumah. Namun harapan kami, semuanya tetap gembira dan bahagia, serta terhindar dari virus berbahaya ini,” pungkasnya.
Mantan PJ Walikota Makassar ini menambahkan, sosialisasi pembentukan Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) perlindungan anak dan perempuan terus dilakukan.
“Kami terus mendorong, agar seluruh daerah di Sulsel mempunyai UPT PPA. Apa lagi saat ini baru ada 7 UPT PPA, sehingga penanganan kasus kekerasan bisa semakin maksimal,” tutupnya.
