TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Pekerja Hulu Migas dalam Gerakan Setitik Kasih (GSK) peduli Covid – 19, kembali mengelar aksi sosialnya. Kali ini, yang dilakukan adalah mengadakan ui cepat (rapid test) secara gratis terhadap beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama dan para jurnalis.
Kegiatan yang dilakukan selama 3 hari, mulai 03 Agustus 2020 ini, didukung tenaga medis dari Yayasan Anak Sehat Persada (ASP). Sebanyak 25 orang peserta ikut ambil bagian memanfaatkan momentum ini.
Dolmince Karsau, Magdalena Dimara dan Donabela Ayatanoi adalah para srikandi asli Papua penggerak program GSK, yang sejak awal merebaknya wabah covid-19, terpanggil untuk terus berbagi kasih dalam masa pandemik.
Mereka bergerak tidak mewakili institusi atau perusahaan tertentu, namun mewakili para pekerja pekerja industri hulu migas yang bekerja di wilayah Papua dan Maluku.
Mereka terus mengumpulkan dan memberikan dukungan, agar masyarakat dapat terbebas dari dampak pandemi Covid- 19.
Salah satu koordinator GSK, Magdalena Dimana menyampaikan bahwa gerakan ini adalah salah satu bentuk kepedulian kecil dari para pekerja hulu migas wilayah Papua dan Maluku. Mereka terus bekerja serta mendorong agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa terjangkau.
“Kami berupaya agar kegiatan donasi ini terus bisa diadakan selama masa pandemic, tentunya dengan harapan semakin banyak sentuhan kasih dari individu individu pekerja hulu migas lainnya, agar dapat mengurangi dampak yang mungkin ada bagi masyarakat akibat Covid- 19,” kata Magda.
Gerakan Setitik Kasih Peduli Covid -19, kali ini berhasil mengumpulkan donasi rapid test covid19, yang keseluruhannya langsung dimanfaatkan dengan dukungan yayasan yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat Papua, bertempat di kantor Yayasan Anak Sehat Persada (ASP) lantai 2, Jalan Arfak No.8 Papua Health Institute Sorong.
Disela-sela melakukan pengambilan sample darah untuk keperluan test covid, dr. Ryan Kurniawan menyampaikan, bahwa pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan sample darah adalah untuk melihat antibody manusia dimasa lalu.
“Apakah dalam 2 minggu terakhir sudah kena sehingga reaktif terhadap virus korona. Hasil rapid test dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM dalam darah,” jelas Ryan.
Jika ada maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi, tetapi bukan diagnosis yang mengambarkan infeksi Covid – 19. “Validitas Rapid test ini hanya berlaku selama tujuh hari,” tambah dr. Ryan.
Sementara itu, Pdt. Joz Tutuharima, yang ditunjuk oleh Ketua Klasis Raja Ampat Tengah, sebagai keterwakilan tokoh yang kerap terus beraktifitas di tengah pandemik serta berkesempatan melakukan test, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gerakan setitik kasih peduli Covid – 19 yang sudah bekerja keras dalam menyelenggarakan kegiatan sosial untuk berbagi dan melayani dengan kasih bagi masyarakat.
“Ini sangat baik sekali, karena sudah membantu masyarakat. Kegiatan ini harus terus didukung sehingga masyarakat lebih sadar akan kesehatan dan tidak khawatir dalam menghadapi pandemi Covid – 19,” tutur Pdt. Joz Tutuharima penuh harapan. **