Wali Kota: Penerapan PKM dan PSBB Memiliki Dampak Positif

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, dirinya baru mengetahui status Kota Ambon yang kini berubah dari zona merah ke zona orange.

“Saya baru diberitahukan, bahwa Kota Ambon sudah berubah status. dari zona merah turun ke zona orange. Artinya kita turun status daerah dengan resiko terdampak Covid-19 tertinggi, menjadi daerah resiko sedang,” kata Wali Kota kepada wartawan, di Ambon, Rabu (8/7).

Wali Kota menegaskan, dengan penurunan status ini, menunjukkan bahwa upaya pemutusan mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Ambon melalui Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menampakkan hasilnya.

“Ini karena kerja keras kita semua, terutama masyarakat. Pemerintah hanya menetapkan aturan, dan pelaksanaannya adalah masyarakat. Ini buah dari sebuah ketangguhan warga Ambon. Saya bangga atas apa yang telah masyarakat tunjukan selama ini,” ujarnya.

Wali Kota mengaku, sebuah kebijakan atau keputusan yang dibuat, tidak pernah seutuhnya diterima semua pihak. “Tapi saya bangga, karena warga Ambon sangat peduli dan mengikuti anjuran pemerintah, walau memang belum semuanya, dan masih terdapat kekurangan disana-sini,” ujarnya.

Lebih lanjut Wali Kota menambahkan, jika PSBB tahap II ini bisa berjalan dengan baik, maka tidak tertutup kemungkinan, Kota Ambon juga akan turun level ke zona kuning atau daerah resiko terdampak rendah. “Kita juga harus terus meningkatkan kewaspadaan, agar jangan kita terperosok lagi ke zona merah. Ini pekerjaan berat kita kedepan,” tandas Wali Kota.

Untuk diketahui, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, sebanyak 43 kabupaten/kota masuk dalam zona hijau (tidak ada kasus baru), 175 kabupaten/kota dengan resiko rendah atau zona kuning, 180 kabupaten/kota berada pada resiko sedang dan 55 kabupaten/kota dengan resiko tinggi dan 61 kabupaten/kota yang tidak terdampak.