Manokwari,TN– Pemerintah Daerah bersama gugus tugas pencegahan corona virus disease 2019 (COVID-19) Kabupaten Teluk Bintuni sangat serius melakukan memberantas penyakit terjangkit ini dari masyarakatnya.
Ketua umum gugus tugas penanganan pencegahan COVID-19 yang juga Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw,M.T didukung timnya bekerja keras memberikan pelayanan terbaik kepada warganya yang sudah terpapar virus corona dan mereka yang masih dalam suspek.
Kerja keras Bupati bersama tim gugus tugas dibarengi dukungan kejujuran dari masyarakat sehingga mereka bisa berhasil mengungkap pasien positif hingga Minggu (31/5) sebanyak 42 orang.
Berdasarkan ide dan gagasan Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw,M.T yang mencintai rakyatnya sehingga membeli alat Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan menggunakan APBD tahun 2020, tim medis gustu setempat dapat bekerja secara cepat.
Alhasil, dengan kerja keras itu warga Teluk Bintuni yang positif terpapar COVID-19 sebanyak 42 orang secara cepat dan sudah mencapai 33 orang artinya bahwa tinggal 9 orang yang masih menjalani perawat di RSUD Teluk Bintuni.
Juru bicara gugus tugas penanganan COVID-19 Kabupaten Teluk Bintuni, dr Wiendo Syahputra Yahya,Sp.P mengatakan, penanganan pandemi virus corona yang dilakukan merupakan kerja sama terpadu dibawa arahan ketua umum gustu setempat.
“Pola dilakukan yaitu kita focus pada prioritas yang pertama penemuan kasus secara aktif, pasief maupun screening massal, kemudian kita berusaha untuk memutus rantai penularan COVID-19 di komunitas dan berusaha untuk minimalkan dapat sosial dan ekonomi terkait COVID-19” ungkap jubir gustu Kabupaten Teluk Bintuni dalam confrensi pers melalui zoom metting bersama awak media se-Papua Barat, minggu (31/5).
Dokter special paru ini menuturkan, sejak bulan januari 2020 sudah mulai bergerak menyusun panduan penanganan pasien setelah diumumkan penyebaran corona virus diease 2019 (COVID-19) di indonesia.
Kemudian pada bulan maret dibentuk gugus tugas Kabupaten Teluk Bintuni yang melibatkan semua stakeholder,tugasnya mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat supaya tidak terpapar COVID-19.
Bukan sekedar sosialisasi, ketika virus terjangkit ini masuk di Kabupaten Teluk Bintuni lanjut dr Wiendo menjelaskan, pihaknya terus menerus melakukan screening di pelabuhan, bandara, pintu masusk Bintuni melalui jalan darat dan kepada masyarakat Kota Bintuni supaya mengungkapkan penyebaran kasus.
Pada Bulan Mei Polymerase Chain Reaction (PCR) tiba, dengan kehadiran alat ini sangat membantu tenaga medis di negeri Sisar Matiti mempercepat hasil pemeriksaan sehingga ditindaklanjuti secara cepat.
“Ini kembali kepada masyarakat untuk menjalankan protokol penanganan COVID-19 yang dikeluarkan oleh kemenkes dan protokol bersama organisasi profesi penyakit dalam sehingga alhamdulilah pasien COVID-19 di Teluk Bintuni sudah sembuh 33 orang, tinggal 9 orang dari kategori OTG” Ujar dr Wiendo.
Begitu juga dengan all out pemerintah daerah Teluk Bintuni yang mempersiapkan lokasi karantina bagi warga sudah suspek baik OTG, ODP dan PDP dapat menjalani karantina terpusat di Kampung Masina, Distrik Bintuni. Selanjutnya Bupati, Petrus Kasihiw juga mempersiapkan satu lokasi karantina bagi masyarakat yang datang ke ibu kota Kabupaten penghasil Migas itu dengan pemeriksaan awal adalah repid tes, tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.