Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Asosiasi Pengusaha Orang Asli Papua Tagih Janji Bupati

×

Asosiasi Pengusaha Orang Asli Papua Tagih Janji Bupati

Sebarkan artikel ini
Bupati Sorong Dr. Johny Kamuru (baju kuning), saat mengumulkan pengusaha asli papua di ruang pola Kantor Bupati kilometer 24, 22 Februari 2020. (Foto:Ist/TN)
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, AIMAS – Para pengusaha Orang Asli Papua (OAP) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, menagih janji Bupati Sorong terkait pembagian paket pekerjaan di Tahun Anggaran 2020.

Sejak mereka dikumpulkan di ruang rapat pola Kantor Bupati pada 20 Februari 2020 lalu, hingga kini belum ada tanda-tanda mereka akan mengerjakan proyek yang dibiayai APBD Kabupaten Sorong.

Example 300x600

“Sekarang sudah masuk pertengahan tahun anggaran, tapi belum satu pun paket pekerjaan yang kami kerjakan. Kami mempertanyakan komitmen Bupati Sorong yang katanya akan memberdayakan pengusaha asli papua,” kata Klois Yable, Ketua Himpunan Pengusaha Asli Papua (Hipap) Kabupaten Sorong.

Di Kabupaten Sorong, Hipap memiliki jumlah anggota perusahaan jasa konstruksi sebanyak 30 bendera. Klois curiga pengusaha asli Papua ini sengaja di tinggalkan oleh Bupati Sorong, menyusul sudah mulai adanya pekerjaan proyek yang berlangsung di lapangan.

Pernyataan senada juga disampaikan Fonce Antho, Wakil Ketua I Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Kabupaten Sorong. Menurutnya, dari 41 anggota KAPP yang aktif, sampai saat ini belum ada yang mengerjakan paket pekerjaan hasil pembagian dari Bupati Sorong.

“Padahal dalam pertemuan di ruang pola itu, Bupati Sorong berjanji akan memperhatikan pengusaha asli papua ini. Tapi sampai sekarang belum ada realisasinya,” kata Fonce.

Dalam pertemuan yang dihadiri tiga anggota DPRD Kabupaten Sorong, Isack Yable, Martinus Ulimpa dan Manuel Syatfle ini, dihadiri Bupati Sorong Johny Kamuru dengan moderator Staf Ahli Bupati (SAB) Bidang Pembangunan, Suroso S.Ip.

Dihubungi terpisah, Suroso menyatakan bahwa untuk proyek yang bisa dibagikan ke kontraktor asli papua tanpa melalui lelang, saat ini belum ada. Alasannya, anggaran OPD saat ini banyak dipangkas untuk digeser ke penanganan virus corona.

“Setahu saya, yang dilelang adalah pekerjaan-pekerjaan besar yang memang krusial untuk dilaksanakan. Untuk paket pekerjaan kecil, belum ada penunjukkan,” kata Suroso.

Sementara menurut Ehut Kalaibin, Ketua Asosiasi Pengusaha Asli Papua (Aspap), pembagian paket pekerjaan sebaiknya menunggu situasi kembali normal. “Aspap bisa memahami situasi yang terjadi sekarang. Memang kondisinya belum memungkinkan kita untuk mengerjakan proyek,” kata Ehut. **

Example 300250
Example 120x600