Ambon, TN – Fraksi Pembangunan Bangsa DPRD Provinsi Maluku akhirnya menyoroti langkah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang melakukan penutupan selama 14 hari terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Haulussy, lantaran adanya tenaga medis yang positif terpapar Virus Corona.
Ketua Fraksi Pembangunan Bangsa DPRD Provinsi Maluku, Mumin Refra lantas meminta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mencari solusi yang terbaik. Pasalnya, penutupan sementara RSUD Haulussy harus disertai dengan solusi yang tepat.
“Ditengah-tengah penutupan itu sebenarnya ada apa? Dan apa yang harus kita lakukan. Kemudian, pelayanan umum itu hendaknya dialihkan ke rumah sakit yang lain. Mungkin salah satu rumah sakit, yang dianggap memiliki kriteria untuk dijadikan sebagai rumah sakit umum. Nah, kami minta RSUD Haulussy jangan terlalu lama ditutup,” kata Refra kepada wartawan di ruang Fraksi Pembangunan Bangsa DPRD Provinsi Maluku, Rabu (13/5) sore.
Menurutnya, RSUD Haulussy harus secepatnya kembali beroperasi, untuk melakukan pelayanan umum, lantaran rumah sakit milik daerah itu, merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Ambon.
Fraksi Pembangunan Bangsa, lanjut dia, memberikan apresiasi kepada Pemprov Maluku, yang telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sejak dua bulan lalu, dan terus memantau perkembangan.
“Kemudian secara kasat mata, kita melihat bahwa wabah Covid-19 di Maluku mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Untuk itu, kami mendorong agar dibentuk tim Covid-19 DPRD Provinsi Maluku. Nah, kami berharap kedua lembaga ini bisa menjalankan kewenangan secara seimbang, dan tetap fokus pada upaya penyelesaian wabah Covid-19,” tandas Refra.