Sorong, TN – Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Sorong, Rudy Laku mengatakan, terkait data penambahan Covid-19 yang dirilis, pihaknya hanya bertugas menyampikan data yang tidak bisa ditunda.
Sebelumnya, beberapa warga yang merupakan keluarga pasien yang dinyatakan positif Covid-19 merasa tidak puas dengan data yang dirilis oleh gugus tugas Covid-19 kota Sorong. Dimana terdapat perbedaan umur pada salah satu pasien Covid-19 yang tidak sesuai KTP dan penggunaan inisial yang tak lazim. Keluarga menduga, adanya manipulasi data.
“Dari hasil Lab tidak mungkin kita asal kasi masuk orang untuk karantina. Mereka bisa mengecek sendiri namanya di rumah sakit dan dinas kesehatan,”ucap Rudy saat ditemui media ini di kantor walikota Sorong, Minggu (31/05).
Dikatakan Rudy, sebelum merilis update perkembangan kasus Covid-19, pihaknya sudah mendapatkan ijin terlebih dahulu dari pihak rumah sakit.
“Saya hanya bisa sampaikan inisial, tapi inisial itu dari nama yang saya dapatkan dari dinas kesehatan dan rumah sakit Sele Be Solu. Data yang saya pakai untuk merilis itupun setelah mendapatkan ijin dari rumah sakit, tugas saya hanya menyampaikan data dan itu tidak bisa ditunda,”pungkas Rudy.