Tiga Kabupaten di Papua Barat Masuk Wilayah Zona Merah, Total 37 Kasus

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap

Manokwari,TN– Tiga Kabupaten di Provinsi Papua Barat per Selasa 28 April 2020 mulai membuka lembaran baru wilayah zona merah, pasien yang terpapar corona virus disease 2019 (COVID-19).

Juru bicara gugus tugas penanganan penyebaran COVID-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap melalui press releasenya yang diterima media ini, Selasa (28/4) malam menjelskan, tiga daerah yang baru masuk daftar zona merah yaitu, Kabupaten Sorong, Raja Ampat dan Manokwari Selatan.

Infografis data Covid-19 per Selasa 28 April 2020. Foto ist.

Dalam rilisnya gugus tugas penanganan penyebaran COVID-19 Papua Barat mengupdate penambahan data pasien positif terpapar corona 21 kasus tersebar di Kabupaten Sorong 13 orang, Raja Ampat 4 orang, Manokwari Selatan 1 orang dan Kota Sorong 3 orang.

Sebelumnya ada 16 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Teluk Bintuni 6 orang, Manokwari 5 orang dan Kota Sorong 5 orang sehingga total seluruhnya 37 kasus positif corona.

Sementara orang tanpa gejala (OTG) ada tambahan 8 orang tersebar di Kabupaten Teluk Bintuni 4 dan Manokwari 4 orang, totalnya 335 orang masih dalam pemantauan 225 dan selesai pemantauan 110 orang.

Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tambahan 10 orang berada di Kabupaten Manokwari 2 orang, Sorong Selatan 4 dan Kota Sorong 4 orang jadi total 826 orang, masih dalam pemantauan 247 dan sudah selesai pemantauan 579 orang.

Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) ada tambahan 2 orang berada di Kota Sorong sehingga totalnya 51 orang,  masih dalam pengawasan 17 orang dan selesai pengawasan 34 orang.

Jubir dr Arnol Tiniap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena daerah yang nol positif COVID-19 bukan berarti masih aman, karena peningkatan menjadi 37 terkonfirmasi Corona itu menunjukan semakin banya specimen dikirim untuk diperiksa maka fakta yang sebenarnya akan terungkap.

“Oleh karena itu mari kita semua waspada jangan anggap enteng, jangan malas tahu dan jangan anggap diri kebal, mari kita semu jaga diri supaya tidak kena, supaya kita tidak sakit, karena kalau kita sakit maka semua akan susah, kita akan kehilangan waktu untuk bekerja, kehilangan waktu untuk bisa mencari nafkah, kita butuh pengorbanan dan biaya untuk pengorbanan,” himbau Jubir gugus tugas COVID-19 Papua Barat.