Merauke, TN – Petugas Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke, tetap siaga menjalankan tugas di masing-masing wilayah kerja meski dalam pandemi Virus Corona (Covid-19).
Kepala Karantina Pertanian Kelas I Merauke, Sudirman menyebutkan, pihaknya selalu stand by di Pelabuhan Laut dan Bandara Mopah, karena kargo barang tetap ada walaupun terbatas frekuensinya.
Ia menjelaskan, berdasarkan SOP tindakan karantina ada 8P, yaitu Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan, dan Pembebasan, berdasarkan media pembawa yang dilalulintaskan.
“Terutama menjamin kesehatan dan keamanan komoditas pertanian yang dilalulintaskan,” jelas Sudirman lewat sambungan telepon, Selasa (14/4).
Pejabat Karantina Pertanian Merauke, Senin (13/4), telah melakukan pengawasan muat minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO).
CPO tersebut milik PT. Agriprima Cipta Persada sebanyak 4.000 ton yang akan dikirim menuju Gresik, Jawa Timur untuk PT. Wilmar Nabati Indonesia.
“Komoditas CPO asal Merauke ini memiliki nilai ekonomi sekitar 44 Milyar rupiah. Setelah selesai pemuatan ke dalam kapal dan dinyatakan layak, maka selanjutnya diterbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-12),” jelas Samijan, Penanggung Jawab Wilker Pelabuhan Laut Merauke.
Kata dia, tanah Merauke yang memiliki daratan sangat luas, ternyata dapat menghasilkan minyak sawit mentah yang merupakan salah satu komoditas unggulan hasil bumi tanah Papua yang berpotensi ekspor.