Merauke, TN – Perum Bulog Subdrive Merauke, mengirimkan beras hasil petani di Merauke sebanyak 2.000 ton ke Jayapura dan 1.000 ton ke Timika.
Kali ini merupakan pengiriman kedua, setelah sebelumnya telah dikirim 2.000 ton ke Jayapura, dan 2.000 ton ke Manokwari menggunakan jalur laut, hasil kerjasama dengan Perusahaan Pelayaran Tanto.
“Ini berkat dukungan Bapak Bupati Merauke, Frederikus Gebze yang selalu berkoordinasi terus ke pusat. Artinya, betul-betul ada perhatian untuk beras-beras petani,” jelas Kabulog Merauke, Djabiruddin dalam sambutannya pada pelepasan pengiriman beras tahap dua di Gudang Bulog, Jalan Gudang Arang, Sabtu (18/4).
Djabiruddin menyebutkan, di tahun 2020 ini, sudah sekitar 8.500 ton beras yang sudah dilakukan pengiriman ke luar Merauke. Bahkan, menurut Kabulog, masih ada permintaan untuk dikirim 3.000 ton lagi ke luar.
Sembari ia sampaikan, stok beras di Gudang Bulog Merauke masih ada 8.000 ton. Jika dikeluarkan 3.000 ton lagi, maka tersisa 5.000 ton. Bulog masih punya peluang untuk mengambil gabah petani, karena musim panen segera tiba.
Bupati Merauke, Frederikus Gebze, sejak kepemimpinannya mulai tahun 2016, telah berupaya mempromosikan produk pertanian Merauke terutama beras keluar daerah.
“Kami sudah menyurati ke 29 kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat, untuk menerima beras kita, tapi membutuhkan proses sesuai mekanisme antara daerah dengan pemerintah pusat, terutama dari Bulog untuk mendapatkan ijin,” terang Bupati.
Atas upaya yang dilakukan itu, kata Bupati, Pemda Merauke melalui Bulog telah berhasil melakukan pengiriman banyak beras ke beberapa wilayah di Papua, bahkan sudah ada signal kerjasama ekspor ke luar negeri.
Sejauh pantauan media ini, di tahun 2019, sudah ada perwakilan dari Pemerintah Negara PNG yang datang melihat langsung kesiapan produk, dan kualitas beras petani Merauke. Ini sebagai syarat untuk kerjasama ekspor beras antar negara.
Namun, kemungkinan akan terealisasi kerjasamanya saat berakhirnya wabah Coronavirus (Covid-19).