Merauke, TN – Pastor Paroki Wendu di Keuskupan Agung Merauke, Pastor Andreas Fanumbi, Pr mengatakan, menghadapi masa sulit karena wabah corona atau Covid-19 seperti yang sedang dirasakan saat ini, perlu adanya kesadaran umat manusia untuk bertobat, dan takut akan Allah.
“Kembali kepada Kitab Suci dari masing-masing agama, bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik kepada manusia, tetapi manusia itu sendiri diberikan kebebasan, untuk mengatakan ya atau tidak kepada kebaikan yang telah Tuhan berikan kepada dunia,” kata Pastor Andreas kepada Teropongnews.com, via seluler, Selasa (7/4).
Sehingga dengan demikian, kata dia, kebebasan itu harus dinyatakan selalu menyangkut dua aspek yakni, aspek kebaikan dan aspek tidak baik. Yang baik tentu mengarah kepada kasih Allah, tetapi berdasarkan kebebasan yang ada. Orang banyak mengambil keputusannya dengan memilih yang tidak baik yang disebut dengan dosa.
“Dosa adalah satu perbuatan yang berasal dari kejahatan, sehingga membuat kehidupan manusia jauh dari Tuhan-nya sebagai sumber kebaikan. Semua yang terjadi termasuk penyakit dan penderitaan yang dialami manusia saat ini, merupakan konsekuensi dari perbuatan dosa,” jelas Pastor Andreas.
Pastor Andi memandang, bahwa wabah virus corona saat ini terjadi karena kuasa dosa itu sendiri, yang tujuannya merusak kehidupan yang baik. Begitu banyak manusia telah salah memilih, atau mengambil keputusan dalam hidupnya, sehingga akhirnya menerima hukuman atas dosa yang diperbuat.
Dosa ini adalah dosa sosial yang tidak bisa diatasi begitu saja. Namun, Allah adalah Kasih dan pemgampun. Semenjak dunia dijadikan dan manusia diciptakan, Allah memberikan kemampuan melalui akal budi untuk mengenal tiga hal yakni Iman, Pengharapan dan Kasih. Allah yang adalah penguasa dunia mencintai manusia dengan kemampuan yang diberikan agar manusia tetap hidup.
“Dengan kemampuan yang diberikan kepada manusia, maka manusia diperhadapkan dengan sebuah keputusan untuk mengatakan ya atau tidak, untuk melakukan kebenaran sebagaimana yang dikehendaki-Nya, itulah wujud dari Iman. Iman adalah keyakinan akan adanya Allah, yang hidup dan taat kepada Allah,” ujar dia.
Dalam mengatasi virus corona, menurut Pastor Andreas, harus disertai dengan pengharapan, bahwa Allah akan menolong umant-Nya dengan memberkati setiap upaya manusia untuk menghancurkan virus. Semua pihak berusaha dengan kemampuan yang Tuhan berikan bekerja keras agar wabah berakhir dan sumber virus mati.
Dikatakan, namun dalam setiap kerja keras yang dilakukan, harus mengandalkan Kuasa Allah yang adalah Kasih yang akan dinyatakan. Kasih ini mengajarkan, bahwa segala kemampuan yang diberikan Allah kepada manusia, bukan untuk disombongkan, dan akhirnya melupakan Allah dan merasa dirinya sangat berkuasa, serta bisa melakukan apa saja.
“Karena dosa yang terjadi adalah, manusia terlalu mengandalkan kemampuan dirinya melebihi kuasa Allah. Kemajuan iptek membuat manusia lupa, bahwa semua itu berasal dari Allah. Kesombongan manusia adalah sebuah dosa yang akhirnya kembali menimpa manusia,” ucap Pastor Andreas.
Oleh karena itu, lanjut dia, dengan wabah ini, manusia harus bertobat dan memohon pengampunan kepada Tuhan atas dosa yang telah diperbuat. Jika manusia merendah kepada Sang Pencipta kepada Penguasa Dunia, maka virus ini akan seger berlalu.
“Kita harus bertobat, dan meninggalkan kesombongan, keangkuhan dan lebih mendekatkan diri serta tunduk kepada Allah. Pertobatan untuk membuat sebuah keputusan iman yang baru, yaitu membangun iman yang sesungguhnya. Membangun kebersamaan, solidaritas, saling menolong satu sama lain, dan memiliki keyakinan bahwa Roh Kudus akan membaharui semua yang terjadi dan membebaskan kita dari hukuman,” ajaknya.