Sorong,TN – Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Penyelamat Kemanusiaan Covid-19 Sorong Raya, Papua Barat menggelar aksi demo di halaman kantor Walikota Sorong, Jumat (17/04).
Warga yang terdiri dari beberapa kepala suku di Papua dan Papua barat, mahasiswa, OKP/OKPI tersebut menuntut pemerintah kota Sorong untuk kembali menutup Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong dan Pelabuhan.
“Kota Sorong merupakan gerbang masuk tanah Papua, apabila terus dibuka akan menimbulkan potensi peningkatan penularan Covid-19. Oleh karena itu kami mendesak wali kota untuk menutup akses transportasi Bandara Dan Pelabuhan untuk menekan penyebaran wabah virus ini,” ujar Koordinator lapangan Septinus Kambu.
Sepi sapaan akrab Septinus Kambu menilai, keterbatasan tenaga medis, dokter dan perawat, serta minimnya Alat Pelindung Diri (APD) juga menjadi penyebab virus corona semakin mewabah.
“Saya meminta kepada wali kota Sorong segara memberlalukan kebijan PSBB demi mencegah penyebaran dan penularan virus corona di kota Sorong, dengan mempertimbangkan masyarakat kota sorong semakin bertambah Orang Dalam Pantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan terlebih khusus Orang Tanpa Gejala (OTG),” jelasnya.
Menanggapi aksi warga tersebut, Wali kota Sorong, Drs Ec Lamberth Jitmau menemui massa kemudian menerima aspirasi yang sudah disampaikan untuk segera ditindaklanjuti.
“Kalian tidak demo saja saya sudah tutup, apalagi kalau demo. Aspirasi suda saya terima, semua yang hadir saya ucapkan terimakasih saya akan sikapi dan tindaklanjuti aspirasi kalian dalam waktu satu atau dua hari kedepan,” tandas Walikota.