Maybrat, TN – Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maybrat menyoroti janji kepala Dinas Pendidikan kepada Mahasisawa Maybrat terkait dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Beasiswa bagi Mahasiwa Maybrat di Seluruh Indonesia pasca Karantina Covid-19.
“Kami dari Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Maybrat soroti janji kepala Dinas Pendidikan untuk Bantuan Langsung Tunai kepada mahasisawa Maybrat di seluruh Indonesia, pasca dampak Virus Covid-19 ” ujar ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Maybrat, Yonas Yewen., A. Md.Tek., Minggu (26/4).
Menurut politisi muda partai NasDem itu, pemerintah daerah melalui dinas Pendidikan kabupaten Maybrat memberikan janji Bantuan Langsung Tunai yang berlebihan kepada mahasisawa Maybrat berstudi di luar kabupaten Maybrat pasca Virus Covid-19 sehingga ada terjadi protest mosi tidak percaya kepada pemerintah kabupaten Maybrat.
“Kita berharap kepala dinas Pendidikan kabupaten Maybrat segara bertangungjawab atas janji kepada Mahasisawa, jangan memperkeruh suasa atau situasi negara dalam darurat Covid-19. Ini sangat berbahaya sekali, kalau boleh bupati Maybrat segera evakuasi dan nonjobkan yang bersangkutan,” tegas Yewen.
Menurutnya, selama pemabahasan pergeseran anggaran Covid-19 di kabupaten Maybrat, dinas bersangkutan tidak menyetujui pergeseran anggar dari dinas pendidikan ke tim Covid-19 karena dinas bersangkutan dengan memiliki DPA sangat besar sekali dari SKPD/OPD lainnya.
“Saat kami rapat tim banggar Legeslatif dan Eksekutif, kami pertanyakan soal BLT kepada mahasiswa dan masyrakat Maybrat, namun tim Banggar Ekesekutif menjawabnya bahwa tidak ada edaran dari Menteri Pendidikan soal BLT kepada mahasisawa. Selain itu, mereka juga mengklaim bahwa dinas Pendidikan kabupaten Maybrat tidak mau melakukan pergeseran anggaran dari dinas yang bersangkutan kepada tim Covid-19, dan perlu diketahui Pergeseran anggaran Covid-19 Rp. 43 miliar lebih itu tidak dimasukan bantuan Pendidikan,” tutur anggota Banggar DPRD Kabupaten Maybrat itu.
Sementara itu ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Maybrat Daerah Istimewa Yogjakarta, Bertolomeus Korain dalam pernyataannya minta Pemkab Maybrat harus cepat menanggapi persoalan yang dialami mahasiswa.
“Pemerintah Maybrat harus cepat menanggapi situasi darurat pandemi virus corona (Covid-19) dan hadir sebagai pelindung masyarakat justru sangat lambat, lebih sibuk urus birokrasi, menganggap remeh persolan dan menebarkan janji-janji palsu atau Hoax,” ungkapnya.