Jayapura, TN – Sekretaris Komisi V DPR Papua, Fauzun Nihayah memberikan bantuan bahan pokok ke sejumlah asrama mahasiswa di Merauke, Asmat, Mappi dan Boven Digoel yang ada di Kota Jayapura pada akhir pekan kemarin.
Bantuan ini sebagai wujud kepedulian dan komitmen terhadap masyarakat di dapilnya, dan sebagai bentuk perhatian terhadap masyarakat, khususnya mahasiswa dari dampak wabah Virus Corona atau Covid-19 di Tanah Papua.
Menurut Politisi NasDem dari daerah pemilihan 7 Papua, yakni Kabupaten Merauke, Asmat, Mappi dan Boven Digoel ini, dalam pemberian bantuan bahan poko yang ia bagikan, disertai dengan menyerap aspirasi dari mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Fauzun panggilan akrabnya, juga memberikan support ke mahasiswa, dan memberi penjelasan terhadap bahayanya Covid-19, dan langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan oleh mahasiswa.
“Sebenarnya pemberian bantuan ke asrama mahasiswa dari dapil saya itu sudah bagian dari kewajiban. Hanya saja saat ini lebih khusus pada penanganan Covid-19. Dan saat ini juga karena social distance atau pembatasan sosial, maka sebagai wakil rakyat sebisa mungkin dapat membantu adik-adik mahasiswa yang mereka tidak bisa melakukan aktifitas lebih di luar,” jelas Fauzun dalam rilisnya, Senin (6/4).
Menurut Fauzun, dengan kondisi seperti yang terjadi saat ini, tentu akan sulit bagi para mahasiswa untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya dikarenakan pemerintah provinsi sudah menerapkan karantina wilayah di Papua.
“Masa karantina wilayah akibat Covid-19 ini, mahasiswa tidak boleh kemana-mana dan tetap manfaatkan waktu untuk tetap produktif. Sebagai wakil rakyat kita wajib memberikan bantuan. Hal ini juga pasti dilakukan oleh anggota yang lainnya,” ujarnya.
Segenap mahasiswa yang dikunjungi diajak memanfaatkan lahan yang luas di sekitar asrama, minimal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan menanam sayuran dan yang lainnya. Karena bahan pokok, yang ada tidak bisa digunakan dalam jangka panjang.
Mereka diberi motivasi untuk punya mimpi yang akan dicapai, sehingga kelak kembali ke kampung masing-masing harus menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Mahasiswa harus dapat mengoptimalkan segala potensi yang ada, dan tinggalkan rasa malas.
“Jika memang dibutuhkan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan keorganisasian, kepemimpinan dll saya siap memfasilitasi,” tandas Fauzun Nihayah dengan penuh semangat.
Sebagai legislator yang memiliki latar belakang aktifis mahasiswa dan terbiasa hidup dengan beasiswa saat kuliah ini berharap, mampu menjadi inspirasi adik-adik mahasiswa bahwa menjadi mahasiswa harus memiliki wawasan yang luas dan tidak cukup IPK yang tinggi.
“Waktu kuliah saya juga sama dengan adik-adik tinggal di asrama dan saya bisa kuliah sampai S2 itu karena beasiswa, lebih mengesankan lagi kalau beasiswa turun telat, untuk sambung hidup di asrama saya menjadi pembantu dosen yang selesaikan disertasinya dengan carikan buku-buku di perpustakaan nanti selesai dikasih uang dan saya menjadi guru les di sekitar kampus. Tapi itu memacu semangat saya. Kita harus punya mimpi untuk merubah nasib. Saya hanya memotivasi adik-adik saja bahwa keterbatasan harus mampu membuat kita lebih semangat,” tekannya.
Fauzun menambahkan, masa karantina ini harus dapat dimanfaatkan baik oleh mahasiswa. Belajar sebagai tugas utama yang terus dilakukan. Lakukan hal yang positif misalnya menanam sayuran dilahan asrama, melakukan diskusi dan memanfaatkan waktu untuk membaca.
“Tetap dalam lingkungan asrama, dan yang paling penting harus selalu waspada dan jaga kesehatan saat kita masih dalam masa kasus covid-19,” tutupnya.